JAVASATU.COM-MALANG- Ratusan orang berkumpul memenuhi Jalan Gatot Subroto, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang sambil membentangkan spanduk hitam raksasa dengan tulisan warna putih. Bahkan sebagian diantaranya berteriak mengumandangkan kata-kata komando kepada beberapa orang lainnya.
Ini bukan demonstrasi, namun mereka sedang euforia mengarak puluhan kambing keliling jalan raya sebelum dikurbankan, pada Minggu (10/7/2022) pagi.
Menurut ketua panitia kurban, Rizal Fathoni, pemandangan arak-arakan hewan kurban merupakan inisiatif warga kampung Temenggungan Barat yang menjaga tradisi saat Iduladha berupa mengarak hewan kurban. Hal ini telah dilakukan sejak tahun 1977 silam melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada di seluruh RW.
Jumlah hewan kurban yang dimiliki kampung Temenggungan Barat tahun ini adalah sebanyak 46 ekor kambing dan 3 ekor sapi. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding dengan tahun sebelumnya, yakni 60 ekor kambing dan 6 ekor sapi.
Terkait dengan mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), seluruh hewan yang akan dikurbankan ini telah melalui proses pemeriksaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang.
“Sudah mas, tadi ada pemeriksaan PMK, dari dinas setempat dibantu beberapa mahasiswa Universitas Brawijaya. Sehingga semua hewan kurban di sini dipastikan aman,” jelas Fathoni.
Nantinya, pendistribusian hasil kurban akan diprioritaskan di kampung Temenggungan Barat, dan sisanya akan diberikan kepada orang yang berhak menerima di sekitaran kampung. Sementara, proses penyembelihan dilakukan di TK Muslimat NU 5. (Jks)