JAVASATU.COM-GRESIK- Di penghujung Ramadan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 hijriah, Yayasan Amanah Gresik santuni ratusan anak yatim dan duafa.
Yayasan anak yatim piatu dan duafa Amanah Gresik menggelar santunan di Jalan Raya Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik pada Rabu, (27/4/2022).
Penasehat Yayasan Amanah Gresik, Drs. Akhmad Khusairi, MM mengatakan, bahwa santunan kepada anak yatim piatu dan duafa sudah dilakukan sejak tahun 2010 sampai sekarang. Tahun ini, jumlah santunan anak yatim sebanyak 143 anak dan duafa ada 106 duafa.
“Iya, kegiatan santunan kepada anak yatim piatu dan duafa sudah mulai tahun 2010 sampai sekarang. Selain itu juga untuk santunan ini dilakukan satu tahun dua kali, yaitu bulan Ramadan dan pada Hari Raya Yatim 1 Muharram,” kata Erik sapaan akrab dari Drs. Akhmad Khusairi, MM didampingi Gus Lukman yang juga Penasehat Yayasan Amanah.
Lebih lanjut, Erik menjelaskan, tujuan santunan ini untuk meringankan beban kaum duafa dan menggembirakan anak yatim piatu. Selain santunan, juga diberikan beasiswa untuk anak yang bersekolah di swasta di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun bagi anak yatim yang ingin meneruskan ke pesantren tetap akan dibantu.
“Jadi, untuk jumlah anak yang sekolah di tingkat SD ada 5 anak dan tingkat SMP ada 5 anak juga. Tetapi nanti dari mereka yang ingin melanjutkan ke pesantren, tetap kita back up,” ujarnya.
Dikatakan juga, pihaknya berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu Yayasan Amanah Gresik dalam memberikan santunan anak yatim dan duafa.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk ikut serta membantu meringankan beban hidup anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang ada di sekitar daerah Suci Manyar dan sekitarnya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Amanah Gresik, Anisatul Mashuda mengatakan, untuk meringankan beban mereka, pihaknya memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan duafa berupa sembako dan uang.
“Kami berharap banyak lagi donatur yang peduli memberikan donasi untuk anak yatim piatu,” tambahnya.
Sedangkan untuk anak yang sudah usia 12 tahun keatas, sambung Anis, sudah tidak masuk ke anak yatim piatu, namun sudah masuk ke duafa. Kemudian di Yayasan Amanah Gresik ini santriwan dan santriwati sudah ada akte dan Kartu Keluarga (KK) dan ini benar-benar orang yang tidak mampu.
“Nah untuk itu, Yayasan Amanah Gresik, bukan abal-abal, seluruh anak yatim dan dhuafa sudah mempunyai akte dan KK,” tandasnya penuh semangat. (Bas/Nuh)