Javasatu,Malang- Terhitung sudah tujuh bulan jembatan alternatif yang menghubungkan Desa Gading Kulon dan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang mangkrak, pasca diterjang banjir bandang pada 30 Januari 2020 silam. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang menargetkan perbaikan selesai tahun ini.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Romdhoni mengatakan anggaran perbaikan jembatan Selorejo itu nantinya diambil dari sisa rasionilisasi anggaran untuk penanganan Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
“Tidak masuk PAK (perubahan anggaran keuangan, red). Kan disana APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah, red). Kita kan memang ada pemotongan anggaran, kita tunggu final, baru kita tata kembali,” terangnya.
Jembatan Selorejo yang rusak akibat bencana itu, pembangunannya sebenarnya merupakan skala prioritas, disamping pembangunan jembatan Jurang Klampok di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur.
“Sekarang dalam proses tender. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 900 juta,” jelas Romdhoni saat ditemui di kantor DPRD Kabupaten Malang, Senin (10/8/2020).
Lebih jauh Romdoni juga menjelaskan, sebenarnya pada bulan Maret lalu, desain perbaikan jembatan Selorejo sudah disiapkan. Namun, untuk pengerjaannya tertunda karena saat bersamaan datangnya pandemi Covid-19.
“Pada saat Covid, Maret, sudah di desain, anggaran sebenarnya sudah ada, tapi kemudian goyang kena Covid itu. Kita kan harus mengikuti prosedur,” pungkas Romdhoni. (Agb/Saf)