Javasatu,Malang- Butuh tempat santai baru, indah, sejuk, dan nyaman bersama keluarga?, datang saja di Kota Kepanjen tepatnya di Desa Curungrejo.
Tempat wisata itu oleh pencetusnya di beri nama ‘Curhat’. Itu merupakan akron dari Curungrejo Harmonis dan Sehat. Di sana pengunjung bisa bersantai sembari menikmati makanan ringan dan kopi yang di racik oleh Barista.
Sebelum disulap menjadi tempat wisata, tanah itu merupakan jalan lori atau jalan yang diperuntukan kereta pembawa muatan tebu.
Kini tempat itu menjadi indah karena disentuh tangan-tangan terampil dan mengerti perkembangan jaman. Mudahnya area itu kini menjadi tempat untuk meraih rupiah.
Adalah Sujud seorang Kepala Desa Curungrejo yang mengerti potensi itu. Selain itu, ia berkeinginan mengangkat desanya menjadi maju dan meningkatkan ekonomi kemasyarakatan.
Hasil sentuhan pria lulusan akademi Keperawatan ini, yakni berupa berdirinya Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 2 hektar dengan memanfaatkan tanah desa Curungrejo.
Sujud tidak sendiri, dirinya dibantu pegawai Pemdes, BPD dan Bumdes serta masyarakat yang peduli mengangkat konsep RTH. Mereka satu pendapat, yaitu mengembangkan wisata lantaran dinilai pas dengan kondisi desa Curungrejo yang sejuk dan asri.
“Karena kondisinya sangat memungkinkan ditambah hawa sejuk khas pedesaan maka kita sepakati membangun sebuah RTH yang kita beri nama Ruang Curhat Kepanjangan dari Curungrejo Harmonis dan Sehat,” ungkap Sujud kepada awak media. Sabtu (14/11/2020).
Di RTH Curungrejo tersebut’ terang Sujud, selain ada tempat bermain juga dilengkapi kafe. Dan yang paling fenomenal adalah menyediakan wisata petik buah Jeruk Keprok Simadu, Alpukat dan Durian.
“Kita gunakan DD tahun 2019 , kami akan terus kembangkan, baik lewat DD desa Curungrejo maupun dukungan dari Pemkab Malang, sebenarnya di tahun 2020 kita juga ajukan ke DPKPCK namun sepertinya urung terealisasi karena pandemi Covid 19” beber Sujud.
Sujud kedepan berencana bakal melengkapi RTH tersebut dengan kereta mini memanfaatkan rel lama yang sudah tidak terpakai.
“Gak menutup kemungkinan kita akan buat wahana baru yakni kereta menyusuri persawahan dan wisata religi berupa punden, dengan memanfaatkan rel lama yang sudah tidak terpakai sejauh sekitar 4 kilometer” sambung Sujud.
Terakhir Sujud akan serius mengembangkan RTH Curungrejo menjadi destinasi wisata yang cukup apik yang membawa manfaat bagi masyarakat desanya.
“Ya nantinya masyarakat desa bisa berjualan, mengelola parkir, sehingga dengan tekad kuat kami sangat optimis RTH ini menjadi salah satu sumber meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkas Sujud. (Agb/Arf)