Javasatu,Malang- Makam Tumenggung Surontani atau Mbah Bodo terletak di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Diceritakan oleh Juru Kunci Mbah Bodo atau Surontani, Pani, Surontani adalah utusan kerajaan Mataram yang ditugaskan menjalankan misi memberantas pembangkang kerajaan Kanjuruhan, kala itu Surontani melakukan perjalanan panjang hingga akhirnya sampai di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
“Surontani jalan mulai Dadapan, Senggreng, Ngebruk, gak kuat jalan saking capeknya dan sakit, Surontani bilang, aku wes ora kuat ndek kene, aku iki wes ngebruk ndek kene (aku sudah tidak kuat jalan, aku berhenti disini saja)” kata Pani.
Lanjutnya, saat di perbatasan desa antara Jatiguwi dan Ngebruk Surotani minta ditandu ke barat karena sudah tidak kuat jalan dan akhirnya meninggal dunia. Kemudian abdi Surontani atau pamongnya, Ki Haryopuji memberi kabar ke kerajaan Mataran, bahwa Surontani meninggal. Abdi bertanya kepada kerajaan Mataram, jasadnya dibawa ke Mataram ataukah di makamkan di Desa Jatiguwi Malang?
“Kerajaan Mataram bilang tidak usah, di makamkan di Malang saja. Sebelum meninggal Surontani babad alas disekitarnya memperoleh 13 desa” tutur Pani.
Senada, juga diceritakan salah satu tokoh masyarakat desa Jatiguwi, Sunari, kala itu, Surontani melakukan perjalanan panjang mulai Solo, Ponorogo, Blitar hingga tiba di Desa Jatiguwi Kabupaten Malang.
“Sampai di Desa Jatiguwi, tepatnya di perbatasan sebelah timur desa (jatiguwi-ngebruk), terjadilah peperangan dengan pembangkang kerajaan Kanjuruhan. Di peperangan itu tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang” kata Sunari yang juga ketua pemugaran makam Surontani.
Diinformasikan, makam Surontani telah dilakukan pemugaran beberapa bulan lalu, dan pada 18 September 2020 diresmikan HM Sanusi, Bupati Malang.
Peresmian dihadiri Pawiyatan Pambiworo Surakarta dan Malang serta kepala desa se kecamatan Sumberpucung, Muspika juga tokoh masyarakat setempat.
Sekretaris Kecamatan Sumberpucung, Ti’ah menuturkan, alasan di pugar nya makam Tumenggung Surontani, untuk melestarikan budaya dan mengenang perjalanannya.
“Agar dikenal oleh masyarakat banyak. Supaya masyarakat Jatiguwi tidak lupa akan leluhurnya. Dana pemugaran bantuan dari keraton surokarto, terutama maesannya” kata Ti’ah. (Kir/Arf)
Comments 2