Javasatu,Malang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat hingga Oktober 2020 terdapat 84 kejadian bencana alam. Rinciannya, Banjir 10 kejadian, Angin kencang 25 kejadian, Tanah longsor 43 kejadian, Pohon tumbang 5 kejadian, Sambaran petir 1 kejadian.
Selain itu, dalam catatan BPBD, juga terdapat bencana yang tergolong hidrometeorologi atau fenomena yang dipengaruhi faktor alam, angin kencang La Nina.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan menjelaskan kondisi geografis Kabupaten Malang rawan terjadi bencana alam. Namun, pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah antisipatif.
“Kesiapan-kesiapan ini sudah kami lakukan. Karena memang, wilayah Kabupaten Malang yang geografisnya bermacam-macam ini memiliki potensi bencananya masing-masing,” jelas Bambang, Senin (28/12/2020).
Sementara untuk mengantisipasi beberapa potensi bencana alam, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lembaga stasiun cuaca dan lainnya.
“Yang jelas rutin itu stasiun cuaca Brawijaya, BMKG yang membidangi cuaca dan gempa, pihak kemaritiman karena wilayah kita juga ada yang pesisir, rekan-rekan di bandara juga kami ajak koordinasi dan lembaga-lembaga lain yang memiliki radar cuaca,” sambungnya.
Berita Lain: Aktivis Desak Tindakan Tegas Hiburan Malam Ilegal – Nusadaily.com
Tidak hanya itu, Bambang menandaskan, kewaspadaan terhadap bencana juga diberikan kepada masyarakat melalui pelatihan atau sosialisasi. Salah satunya juga melalui Desa Tangguh Bencana (Destana).
“Masyarakat pastinya saya rasa paham. Dan itu tadi, ada atau tidak ada perubahan cuaca yang ekstrim, sosialisasi kepada masyarakat dan koordinasi juga terus kami lakukan,” pungkasnya. (Agb/Nuh)
Comments 4