JAVASATU.COM-MALANG- Penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana melalui Kasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik mengungkapkan, mayat laki-laki itu ditemukan petani setempat pada Sabtu (18/3/2023) sekira pukul 17.00 WIB di areal saluran irigasi persawahan RT 002, RW 002 Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pagelaran.
“Korban awalnya ditemukan tanpa identitas (Mr X). Setelah dilakukan identifikasi dan olah TKP diketahui korban bernama Hoteb usia 34 tahun. Warga asal Jalan Putra Agung RT 003 RW 001 Dusun Sipring, Desa/Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang,” ungkap IPTU Taufik, Minggu (19/3/2023).
IPTU Taufik membeberkan, korban ditemukan petani setempat yang sedang menggarap sawah.
“Warga bernama Sunari (50) saat sedang menggarap sawah melihat ada orang yang hanyut terbawa arus sungai irigasi persawahan. Kemudian mereka menghadang orang yang hanyut itu. Diangkat ke bibir sungai. Ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” beber IPTU Taufik.
Warga, lanjut IPTU Taufik, melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Pagelaran. Bersama tim Inafis Satreskrim Polres Malang, petugas Polsek Pagelaran melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Di TKP ditemukan mayat berada di saluran irigasi persawahan. Lebar saluran irigasi 140 sentimeter dan kedalaman air 45 sentimeter. Arus air sedikit deras. Dari pemeriksaan TKP diduga mayat terbawa aliran air irigasi sejauh 1 kilometer setelah pintu air irigasi di Desa Pagelaran”, bebernya.
Saat ditemukan, diungkapkan IPTU Taufik, mayat laki-laki tinggi 160 sentimeter itu terdapat luka goresan mengeluarkan darah dan memar pada dahi kepala. Diduga akibat benturan bibir sungai saat terjatuh.
“Saat ditemukan, kondisi mayat keriput karena terendam dalam air, fase kaku mayat, usia kematian diperkirakan 4 sampai 6 jam. Tidak terdapat luka yang diakibatkan adanya kekerasan baik tajam maupun kekerasan tumpul. Mayat mengenakan baju kaos berkerah warna hitam, memakai training warna biru bergaris putih, tanpa menggunakan celana dalam,” terang IPTU Taufik.
IPTU Taufik menambahkan, berdasar keterangan keluarga korban yakni Abdul Holik dan Husein. Korban memiliki riwayat penyakit epilepsi dan sering kambuh.
“Berdasar keterangan keluarga korban, penyakit epilepsi yang diderita korban sering kambuh bahkan dalam 1 minggu terakhir sudah 3 kali kambuh. Setiap kali penyakit epilepsi kambuh korban langsung terjatuh, kaku, kejang kejang dan membentur benturkan kepala. Kecenderungan korban setiap kali kambuh juga sering mencari tempat yang terdapat air untuk mendinginkan tubuhnya,” ungkap IPTU Taufik membeberkan.
Pantauan di lapangan, petugas melakukan evakuasi korban. Dikatakan IPTU Taufik, keluarga menghendaki jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka secara langsung untuk dimakamkan.
“Dan tidak bersedia dilakukan VER maupun otopsi,” pungkas IPTU Taufik. (Agb/Saf)