JAVASATU.COM-MALANG- Wali Kota Malang turut hadir dalam pembukaan CW Coffee yang berada di Jalan Jakarta Nomor 58 Kota Malang, Jumat (18/08/2023) pagi. Di sela-sela obrolannya dengan pendiri usaha tersebut, Sutiaji memuji upaya CW Coffee yang turut memberdayakan masyarakat sekitar.
“Harusnya juga ber-impact ke ekonomi masyarakat sekitar, tadi karyawannya 100 persen nanti ngambil dari sini (wilayah setempat),” Sutiaji menyampaikan.

Menurutnya, upaya tersebut menjadi bagian penting dalam meraih tujuan yang diinginkan pemerintah pusat. Apalagi, usaha tongkrongan kopi ini mengaku melibatkan 30 UMKM di Kota Malang.
“Ini yang menjadi bagian yang saya kira juga hampir linier apa yang menjadi tujuan pemerintah pusat, bergerak dengan ekonomi UMKM dan mitranya,” imbuhnya.
Ruby Firman, Founder CW Coffee menegaskan, target market usahanya menyasar kawula muda dan pelajar. Untuk mengoptimalkan itu, ia menghadirkan nuansa interior yang cocok sebagai tempat kongkow yang asik.

“Kami harus hadir dengan para pelajar dan mahasiswa. Kadangkala kita tahu bahwa siswa dan pelajar itu datang dari berbagai daerah,”
Keinginan Ruby untuk mengangkat para UMKM diwujudkan dengan memaksimalkan produk-produk para pengusaha lokal agar bisa turut bergabung dalam usaha yang baru ia rintis di Malang ini.
“Contohnya bakery, pastry, kerajinan tangan, buah tangan. Dari bahan-bahan kita gunakan juga, kebanyakan kita beli dari lokal. Dan kita tidak beli dari luar,” jelas Ruby.
CW Coffee di Malang merupakan cabang ke-37 yang dibangun Ruby Firman setelah sekian banyak cabang telah berdiri di Indonesia. Ia berkomitmen menghadirkan produk kopi premium kualitas ekspor yang jarang dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
“Kita gunakan biji kopi premium. Dimana selama ini biji kopi ini dikirim keluar negeri. Yang digunakan untuk ekspor,” ia menjabarkan.

Untuk saat ini, biji kopi yang digunakan adalah kopi mandailing asal pulau Sumatera. Selain itu, juga mengambil sebagian sebagian dari kawasan Jawa Barat. Sedangkan untuk kopi asal Malang, Ruby mengaku masih dalam tahap eksplorasi pencarian kopi kualitas premium.
“Kalau memang ada potensi yang premium dari Malang tentu akan kita masukan. Karena kita belum begitu menguasai daerah malang,” pungkasnya. (Jup)