Javasatu, Malang- Jangan buang pakaian anda. Karena dengan sedikit upaya kreatif, pakaian itu bisa menjadi lebih berharga.
Seperti yang di lakukan Yeny Purwaty warga RW. 01 RT. 04 Kelurahan Tunjung Sekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Ia memanfaatkan barang- barang berupa pakaian bekas untuk dijadikan karya seni berupa fashion yang menarik. Bukan hanya sekedar fashion biasa, mengombinasikan bahan tekstil dengan alam. Yeny menyebutnya sebagai Ecoprint.
Ecoprint adalah teknik memberi pola pada kain menggunakan bahan alami. Dalam hal ini ada 2 teknik pengerjaan, menumbuk dan steam.
“Sebenarnya penerapan ecoprint ada dua cara, ditutuk (ditumbuk, red) atau disteam. Namun saya lebih memilih menerapkan cara ditutuk” ujar Yeny menjelaskan.
Sedangkan Yeny sendiri menggunakan teknik menumbuk. Ia tidak sendiri melakukan pekerjaan ini, ia memberdayakan warga sekitar RT. 04 untuk melakukannya bersama- sama.
Menurut Yeny, dalam melakukan ecoprint itu mudah. Diawali dengan persiapan bahan dan alat berupa kain, dedaunan, dan palu kayu.
Dalam proses pembuatan, daun tersebut di letakkan di antara kain dan plastik. Lalu kain tersebut di tumbuk hingga warna daun merekat pada kain. Setelah itu kain diangin-anginkan dan dihindarkan dari sinar matahari langsung.
“Kain yang telah diberi warna daun, gak boleh kena langsung sinar matahari” ia menambahkan.
Karya Warga Tunjungsekar Lainnya
Proses selanjutnya ialah merekatkan warna pada kain dengan menggunakan cuka untuk menjadi warna terang, dan dengan kapur untuk menjadikan warna gelap kemudian di angin-anginkan kembali hingga warna
berubah lalu di bersihkan.
Dan tahap akhirnya ialah mencuci pakaian tersebut. Maka jadilah seni pakaian dengan ecoprint ala Yeny Purwaty. (Kai/Krs)