Javasatu,Sidoarjo- Pasca mogok produksi selama 3 hari sejak 1 hingga 3 Januari 2021, Produsen tahu tempe di Kabupaten Sidoarjo mulai produksi kembali.
Diketahui, para produsen tahu tempe mogok produksi lantaran terjadi kenaikan harga bahan baku Kedelai dai harga sebelumnya Rp 7 ribu menjadi Ep 9 ribu perkilogramnya.
Diungkapkan, Muhammad Farid, Produsen tahu tempe asal Desa Sepande Kabupaten Sidoarjo, akibat adanya kenaikan harga bahan baku, pihaknya terpaksa menaikkan harga jual tahu ke pengecer.
“Kalau dari kami selaku produsen setiap satu papan kami jual seharga Rp 29 ribu dari harga biasanya sekitar Rp 27 ribu” kata Farid seperti dilansir Nusadaily.com group Javasatu.com.
Dibeberkan Farid, sebelumnya bisa produksi hingga 6 kuintal kedelai setiap hari, namun saat ini hanya mampu memproduksi bahan baku sekitar 4,5 kuintal kedelai.
Berita Lainnya:
-
Allah ya Allah… Tersesat Selama 4 Hari di Kota Batu, Warga Asal Jakarta Tergeletak di Tepi Jalan – Nusadaily.com
-
Kasus Covid-19 Semakin Bertambah, Pemkot Malang Perpanjang Safe House – Nusadaily.com
-
Sungai Watudakon Meluap, Ratusan Rumah Terendam Warga Kesulitan Air Bersih – Nusadaily.com
Senada, ditambahkan produsen tahu tempe asal Sepande, Karlim yang mengaku jika adanya kenaikan harga kedelai ini dirinya meraup untung sedikit.
“Dapat untung tapi tipis, semoga pemerintah bisa mencarikan solusi atas kejadian kenaikan harga kedelai. Kami berharap harganya bisa turun, kalau bisa di bawah Rp 7 ribu perkilonya” pintanya. (ND/JS)
Comments 3