JAVASATU.COM- Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan mendorong peningkatan tren gaya hidup berkelanjutan, termasuk dalam industri properti. Konsep rumah ramah lingkungan atau green architecture kini menjadi kebutuhan seiring meningkatnya kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga bumi.
“Konsep Green Architecture House bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus dijawab oleh industri properti,” ujar Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih (PT Cemindo Gemilang Tbk).
Nyiayu menjelaskan, green architecture mengutamakan desain yang ramah lingkungan seperti memaksimalkan sirkulasi udara, penggunaan panel surya, ruang multifungsi, serta material bangunan yang rendah emisi karbon. Namun, ia mencatat bahwa keterjangkauan menjadi kendala utama dalam mewujudkan gaya hidup berkelanjutan ini.
Berdasarkan data Healthy & Sustainable Living 2023 – GlobalScan, sebanyak 49% responden menyebut keterjangkauan sebagai hambatan dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan, termasuk dalam sektor properti.
Pemerintah melalui Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) dari Kementerian PUPR berupaya mendukung perumahan hijau dengan memfasilitasi kebijakan transisi dan memberikan akses finansial bagi masyarakat untuk memiliki hunian ramah lingkungan.
Semen Merah Putih juga menunjukkan komitmennya melalui inovasi produk ramah lingkungan, seperti Semen Hidraulis FLEXIPLUS yang telah bersertifikat Green Label dari GPCI. Selain itu, produk beton Ready-Mix mereka menggunakan teknologi Carbon Injection, yang memungkinkan pengurangan emisi karbon tanpa mengorbankan kualitas beton.
“Kami terus berinovasi untuk mendukung konstruksi berkelanjutan dengan produk yang rendah jejak karbon,” tutup Nyiayu. (Saf)