JAVASATU.COM-GRESIK- Ratusan pelajar tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari lembaga pendidikan Poesmugri Gresik mengikuti kirab di kawasan Heritage Banda Grisse atau Gresik Kota Lama. Kirab ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022.
Dalam kirab tersebut, sebanyak 197 siswa-siswi madrasah yang berlokasi di Jalan Sindujoyo, Kelurahan Kroman, Kecamatan/Kabupaten Gresik itu juga diajak memunguti sampah yang berserakan di sepanjang Bandar Grissee Jalan Basuki Rahmat, Gresik. Gerakan Pungut Sampah (GPS) ini sebagai upaya mendidik para siswa-siswi agar memiliki karakter cinta lingkungan dan peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya.
Sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan siswa kelas I sampai VI MI Poemusgri Gresik tiba di Kawasan Bandar Grissee. Mereka didampingi para gurunya. Dengan memakai atribut perjuangan dan pramuka, mereka membentuk kelompok untuk memunguti sampah. Dalam hitungan menit mereka bisa mengumpulkan sampah sebanyak 5 tas kresek. Jenis mulai puntung rokok hingga sampah plastik.
“Kegiatan GPS ini sebenarnya sudah kita laksanakan sejak awal tahun ajaran baru 2022 – 2023, Nah dimomentum hari pahlawan ini kita mengajak anak-anak untuk turut mengisi kemerdekaan dengan cara peduli terhadap lingkungan terutama di kawasan-kawasan bersejarah atau di tempat umum,” kata Kepala MI Poesmugri Gresik Aunul Rofiq, Kamis (10/11/2022).
Menurut Oni, sapaannya, program GPS yang baru tiga bulan diluncurkan ini menjadi bagian dari upaya menciptakan pendidikan karakter kepedulian siswa terhadap pelestarian lingkungan. Alhasil, para siswa-siswi pun tanpa canggung memungut sampah lalu dimasukkan dalam tas kresek yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
“Kita tanamkan kepedulian anak-anak kita untuk menjaga lingkungan dengan gerakan pungut sampah selain itu diakhir acara kita juga mengadakan drama kolosal peperangan 10 November agar anak-anak tidak melupakan sejarah bangsa mereka,” tandas dia.
Sebagai informasi, kawasan di Gresik Kota Lama itu menjadi jujugan warga pasca revitalisasi yang dilakukan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) berkolaborasi dengan Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCK-PKP) Gresik.
Pedestrian alias trotoar yang luas mirip di kawasan Malioboro, Jogjakarta itu sepekan belakangan ini menyedot perhatian warga ketika pagi dan malam hari. Sayangnya, pengunjung kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Selain kirab dan gerakan pungut sampah, rangkaian acara juga diisi dengan penampilan teatrikal outdoor learning sebagai pembelajaran karakter kebangsaan (mengenang perjuangan arek-arek Suroboyo). (*)