JAVASATU.COM-MALANG- Untuk mendukung jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Malang melakukan sistim jemput bola, dengan mengandalkan perekaman data biologis seseorang (Biometrik).
Kadis Dukcapil Kabupaten Malang, Hari Setia Budi menjelaskan Biometrik merupakan program inovasi yang di milikinya. Agar lebih sukses pihaknya harus melakukan jemput bola.
“Kami melakukan perekam pada siswa SMA/SMK yang akan mencapai umur 17 tahun di awal tahun 2024 nanti,” terang Hari, Selasa (9/5/2023).
Adapun sasarannya adalah para siswa-siswi yang pada akhir tahun 2023 atau awal 2024 sudah genap berusia 17 tahun. Dengan usia tersebut, mereka wajib memiliki KTP.
Jika mereka tidak sampai memiliki KTP bisa dimungkinkan, mereka nantinya di Pemilu 2024 akan kehilangan hak suaranya. Karena dianggap belum memiliki KTP, sehingga mereka tidak bisa menyalurkan suaranya dalam Pemilu nanti.
“Padahal jumlahnya tidak sedikit, pada tahun 2023 ini saja kita mentargetkan sebanyak 47 ribu perekaman,” kata Hari.
Hari melanjutkan, pada tahun 2024 nanti juga akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga yang saat ini, para pelajar yang masih berusia 16 tahun, juga dilakukan perekaman bagi mereka.
Berdasarkan data yang ada pada Disdukcapil pada tahun 2024 nanti, penduduk yang wajib ber KTP kategori pemula ada sebanyak 49 ribu lebih. Baik itu yang masih berstatus sebagai siswa, atau yang sudah tidak bersekolah.
“Karena ada beberapa warga yang masuk kategori pelajar, namun sudah tidak bersekolah,” imbuh Hari.
Hari menambahkan, jadwal pertama yang dilakukan Disdukcapil dalam melakukan perekaman, pada siswa SMK 1 Turen sebanyak 276 siswa. Selanjutnya nanti akan terus dilakukan pada seluruh lembaga, SMA/ K yang ada di wilayah kabupaten Malang.
Guna menyukseskan program tersebut Disdukcapil Kabupaten Malang sudah bersurat pada Cabang Dinas pendidik propinsi Surabaya.
“Hal itu perlu kami lakukan untuk kerjasamanya dan bersinergi mendorong percepatan perekapan bagi wajib KTP pemula di kabupaten Malang,” tukas Hari. (Agb/Arf)