Javasatu,Malang- Jajaran Kepolisian Resort Malang menahan mantan Branch Manager Bank Mega Malang. Pelakunya adalah Yanti Andarias SE (44), yang kini jadi tersangka kasus investasi bodong terhadap delapan orang nasabah dengan total kerugian mencapai Rp 5,7 miliar.
Dalam rilisnya, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan, para korban itu diantaranya enam orang warga Kota Malang dan dua orang warga Kabupaten Malang.
“Si ibu ini mengajak beberapa orang nasabah untuk ikut dalam satu jenis tabungan, Cashback Deposito. Padahal jenis tabungan itu tidak ada di Bank Mega. Murni dibuat oleh ibu ini sendiri.” ungkap Hendri. Kamis (26/11/2020).
Rata-rata korbannya lanjut Hendri, telah saling kenal dengan pelaku, jadi sangat mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya.
“Nasabah dijanjikan nanti setiap bulan dapat bunga yang diserahkan langsung. Kalau di total per tahun, nasabah bisa dapat bunga antara 12 sampai 18 persen,” lanjut Hendri.
Kata Pria yang pernah menjabat Kasubag Bungkol Spripim Polri menambahkan, para nasabah menyetorkan sejumlah pada periode bulan Juni 2019 hingga Agustus 2020.
“Uang dari nasabah tersebut diputar, untuk mencicil bunga kepada nasabah lain. Kalau total kerugiannya, disini (dua korban, Kabupaten Malang, red) 940 juta. Kalau di Kota Malang 4,5 miliar. Jadi kalau di total kerugian korban seluruhnya 5,7 miliar. Untuk sementara dari proses pemeriksaan, pelaku melakukan seorang diri,” terang Hendri.
Hendri menyebut, bahwa yang di lakukan tersangka Yanti itu di luar kepentingan Bank Mega. Sedang hasil dari penipuan itu digunakan untuk kepentingan pribadi.
“Kalau untuk pengembalian uang nasabah, perlu proses lanjut dengan OJK atau otoritas jasa keuangan lainnya. Kita sudah buat posko, apabila ada korban lain yang mau melaporkan, baik dari Kabupaten atau Kota Malang,” tegas Hendri.
Selanjutnya kepada tersangka, akan dijerat pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (Agb/Saf)