Javasatu,Malang- Rempah-rempah tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau minuman saja. Di tangan para mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), beragam rempah disulap menjadi spray untuk mengusir nyamuk demam berdarah.
Adalah mahasiswa kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 10 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Jambesari, kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang meramu spray anti nyamuk dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Tingginya angka penderita demam berdarah di wilayah ini mendorong sekelompok mahasiswa ini ciptakan spray anti nyamuk alami.
Bahan yang dibutuhkan bisa ditemukan dengan mudah di pasar. Yakni kulit jeruk, cengkeh dan serai. Anggota Divisi Kesehatan KKN 10 UMM, Dinda Muni Nurhandini menjelaskan, ide mereka membuat spray anti nyamuk dengan bahan alami ini untuk mencari solusi. Sehingga masyarakat tidak selalu bergantung pada lotion dan spray pembasmi nyamuk pabrikan.
“Yang notabene banyak mengandung bahan-bahan zat kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Di antaranya beresiko menyebabkan gangguan pernapasan,” terang dia, Rabu (25/7).
Diciptakannya spray ini juga sebagai solusi bagi masyarakat yang alergi dan sensitif terhadap lotion anti nyamuk. Spray ini terbilang alami, karena memanfaatkan potensi pembudidayaan buah jeruk di Desa Jambesari belum mampu termanfaatkan dengan baik.
“Fogging dan program 3M plus juga belum cukup efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit mematikan ini,” ucap Dinda Muji selaku pencetus ide.
Dia paparkan, bahannya terbukti mampu mengusir nyamuk. Sereh terbukti dapat mengusir nyamuk. Sementara aroma kulit jeruk tidak disukai oleh nyamuk karena terdapat senyawa limonene di dalamnya. Juga bunga cengkeh yang terbukti mempunyai senyawa bioaktif terhadap adanya serangga.
“Semua bahan mudah didapatkan dan harganya terjangkau,” ucap Refa Maulana selaku koordinator divisi kesehatan dan lingkungan.
Pembuatan spray ini merupakan salah satu program kerja dari divisi kesehatan dan lingkungan kelompok KKN 10 UMM. Atik selaku kepala Posyandu Desa Jambesari yang lantas mengapresiasi langkah inovatif kelompok mahasiswa UMM ini. Menurutnya, produk ini berpotensi menjadi produk unggulan desanya.
“Kami berterimakasih atas temuan berharga mahasiswa UMM di desa kami,” ungkap Atik. (ayu/js1)