JAVASATU.COM-MALANG- Ketersediaan blangko e-KTP pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang menipis atau bahkan dapat dibilang nyaris kosong.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Malang, Harry Setia Budi membenarkan jika kondisinya menipis. Itu karena terbatasnya distribusi blangko e-KTP dari pemerintah pusat.
Dalam rinciannya, satu hari membutuhkan hingga 600 blangko e-KTP. Sementara kiriman dari Dirjen Dukcapil hanya 2.000 blangko e-KTP untuk dua minggu.
“Itu untuk dua minggu, sedangkan kebutuhan kita 600 setiap harinya. Jadi bisa dikalikan,” ujar Harry, Senin (19/9/2022).
Dalam hal ini Harry tidak bisa berbuat banyak selain hanya menunggu tindak lanjut dari Dirjen Dukcapil. Menipisnya stok blangko e-KTP tersebut, menurut Harry sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir.
“Kenapa menipis, karena memang tidak ada stok dari Dirjen Dukcapil Jakarta, jadi nunggu pengadaan dulu. Sudah sejak sebulan ini. Hari ini datang 2.000 (blangko), sebelum datang ya sampai kosong,” jelas Harry.
Sebenarnya, dalam satu bulan pihaknya telah mengajukan sebanyak 26.000 blangko e-KTP, namun, pihak Dirjen Dukcapil hanya bisa mendistribusikan sebanyak 2.000 blangko untuk kebutuhan 2 minggu.
Dirinya pun tidak dapat memperkirakan kapan kondisi tersebut akan membaik. Sebab pihak Dirjen Dukcapil hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait kosongnya blangko e-KTP itu.
“Hari ini dikirim 2.000 blangko, tapi yang mengantre permohonan untuk cetak e-KTP ada dua ribu lebih. Berarti kan kurang,” jelasnya.
Sebagai gantinya, Harry mengatakan, masyarakat yang membutuhkan pencetakan e-KTP untuk sementara waktu masih menggunakan surat keterangan identitas diri atau surat biodata. (Agb/Saf)