
Javasatu,Malang- Kemampuan yang dimiliki Heri Cahyono (Sam HC) dalam debat Pilkada Malang tidak sebanding dengan waktu yang diberikan oleh panitia. Sam HC yang percaya diri dengan ilmu yang dimilikinya, menyatakan belum puas mengeksplor semua pemikiran dan program tidak berjalan dengan maksimal.
“Kita menyebutnya tidak lebih seperti ajang cerdas cermat. Kenapa, karena waktu yang diberikan KPUD kepada ketiga paslon ini sangat pendek untuk berdebat hanya 60 detik , belum dipotong waktu jeda. Kan kita gak bisa mengukur kedalaman kemampuan paslon untuk mengeksplor semua programnya,” kata Sam HC kepada awak media usai mengikuti debat paslon Pilkada. Jum’at malam (30/10/2020).
Kendati demikian, lanjut Sam HC, adanya debat pertama untuk ketiga paslon tersebut dinilai sangat keren.
Hal sama diungkapkan Gunadi Handoko. Menurutnya dengan durasi waktu 60 detik belum cukup untuk memaparkan semua programnya.
“Ya artinya kita gak bisa mengukur kapasitas paslon lainnya ya, karena kita juga harus memberikan pendidikan secara langsung ke masyarakat, untuk melihat kemampuan ketiga paslon bupati tersebut,” tambahnya.
Terakhir Gunadi menyebut, bahwa debat paslon tersebut menjadi media show of force pemikiran dan program kerja ketiga paslon, agar diketahui masyarakat , tapi hal itu urung terjadi.
“Medianya sih sudah tepat, hanya durasi waktunya yang sangat pendek, karena gak mungkin semua paslon bisa menjangkau seluruh desa, pedukuhan maupun RT/RW untuk memaparkan program kerja paslon,” pungkas Gunadi Handoko. (Agb/Arf)