JAVASATU.COM-GRESIK- Mencuatnya persoalan dualisme kepengurusan di makam Sunan Giri antara Yayasan Giri dengan Kaum Giri sudah menjadi rahasia umum. Kali ini Disparekrafbudpora Gresik akan segera bersikap.
Untuk mencari solusi terbaik dan menghindari sejumlah ketidakbenaran informasi yang beredar di masyarakat serta demi kenyamanan peziarah, Kepala Disparekrafbudpora Gresik Sutaji Rudy melalui Kepala UPT Kawasan Wisata Gresik Sudarmanto berjanji segera duduk bersama melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
“Ini semua demi kenyamanan peziarah. Ini makam Wali Allah tidak etis jika diperbincangkan seperti ini itu dan lain-lain. Harusnya kita menyadari dan merasa bersyukur beliau yang sudah wafat tetapi masih bisa memberikan penghidupan bagi yang masih hidup seperti kita saat ini” ungkap Sudarmanto, Rabu (17/8/2022).
“Untuk itu kami akan koordinasi dengan beberapa pihak segera duduk bersama, agar bisa mendapatkan solusi terbaik dan sikap adil antar sesama” imbuh dia menegaskan.
Sudarmanto menambahkan, sebenarnya peran Disparekrafbudpora Gresik terhadap keberadaan situs makam Sunan Giri hanya sebagai penyedia penunjang fasilitas berupa terminal Sunan Giri di Sekar Kurung. Itu pun bersama pihak lain yakni Dishub Gresik.
“Tetapi terkait karena adanya sedikit gesekan kepengurusan, maka kami mencoba ikut memberikan saran dan masukan kepada kedua belah pihak untuk mencari solusi terbaik. Alasannya, untuk meminimalisir adanya informasi tidak benar bahkan berpotensi ke fitnah. Eman dan tidak etis itu makam Wali” ucap Sudarmanto kembali menegaskan.
Untuk itu, pihaknya berharap, kepada seluruh yang memiliki kepentingan agar senantiasa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para peziarah.
“Karena beliau-beliau ke sini tujuan pertamanya adalah mencari ridlo Allah dan barokah para Wali” pungkas Sudarmanto. (Bas/Saf)