JAVASATU.COM-GRESIK- Penyerapan aspirasi dari masyarakat atau reses adalah suatu keharusan dilakukan anggota dewan untuk diusulkan kepada pemerintah daerah.
Seperti yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Gresik Hj. Lilik Hidayati dari fraksi PPP mengadakan reses masa persidangan II bertempat di Jalan Sunan Giri, Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Senin-Rabu (27-29/6/2022).
Dalam reses tersebut, banyak isu penting yang sampaikan oleh warga kepada anggota dewan Lilik Hidayati, diantaranya, pengangguran, balap liar, pelayanan air Giri Tirta, hingga kafe ‘Pangku’ dan minuman keras (miras).
Seperti dilontarkan salah satu warga yang hadir di reses bernama Fatin. Dia bertanya terkait banyaknya warga yang masih menganggur. Kepada Lilik, Fatin ingin membantu mencarikan solusi bagi warga pengangguran. Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa pelayanan air bersih PDAM atau Giri Tirta di Kelurahan Lumpur sering tidak mengalir.
“Dan jalan di depan Terminal Religi Malik Ibrahim setiap jam 10 malam sering dijadikan balap liar oleh para pemuda” imbuh Fatin dalam aspirasinya, Senin (27/6/2022).
Terkait pengangguran, ditambahkan salah seorang Kampung Indro, Dewi, kata dia, banyak pabrik yang berdiri di areal Kampung Indro, namun para pekerja di pabrik tersebut banyak warga dari luar Kampung Indro yang dilibatkan untuk bekerja.
“Mohon kepada Bu Lilik untuk memberikan solusi agar pemuda dan warga di Kampung Indro dilibatkan atau dipekerjakan di beberapa pabrik tersebut” jelas Dewi.
Selanjutnya, aspirasi disampaikan grup kasidah Leskip tentang cara memasukan proposal bantuan untuk mendapatkan alat musik tradisional.
“Karena alat kami banyak yang rusak dan ingin membeli baru, tetapi tidak punya anggaran” ungkapnya.
Menanggapi semua aspirasi masyarakat, anggota DPRD Gresik, Lilik Hidayati menjawab dan mencoba memberikan solusi satu persatu.
Terkait balap liar di Jalan Raya depan Terminal Religi Malik Ibrahim, Lilik akan melakukan koordinasi dengan aparat keamanan atau kepolisian. Agar memberikan tindakan sesuai aturan yang ada.
“Untuk pelayanan air PDAM Gresik di Kelurahan Lumpur akan saya sampaikan ke Dirut PDAM, karena beliau adalah mitra kami di komisi ll” ujar Lilik.
Lilik menerangkan, DPRD adalah mitra Pemerintah Daerah untuk membangun Gresik. Salah satu buktinya adalah keterlibatan anggota DPRD dalam membahas APBD Kabupaten Gresik.
“Gresik adalah kota santri penjualan miras, warung kopi ‘Pangku’ dilarang di kota ini. Karena itu salah satu faktor merusak imej kota santri” kata Lilik.
Disambati pengangguran, Lilik meminta kepada Dewi agar warga dan pemuda yang belum bekerja untuk segera mengumpulkan KTP, harapannya agar pemerintah daerah mengetahui jumlah pengangguran di wilayah tersebut.
“Sedangkan warga Indro yang ring satu tapi warganya sulit bekerja di pabrik tersebut bahkan ada isu jika ingin bekerja harus membayar Rp 3 juta akan kita tidak lanjuti dengan Dinas Tenaga Kerja Gresik, agar nantinya warga ring satu diprioritaskan” ujar Lilik
“Untuk grup kasidah agar segera membuat proposal” imbuhnya.
“Semoga masukan aspirasi semuanya bisa mendapatkan solusi terbaik. Dan masukan dari jenengan semuanya akan kami bahas di gedung DPRD Gresik. Semoga Kabupaten tambah maju dan berkembang sesuai harapan masyarakatnya” sambung Lilik mengakhiri. (Bas/Saf)