Javasatu,Malang- Para pemilih di pesta demokrasi akrab dengan pencelupan jari kelingking ke tinta usai mencoblos.
Namun di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 cara itu tidak berlaku. Pencelupan jari ke tinta diganti dengan penyemprotan tinta ke jari kelingking.
Koordinator Divisi Penindakan dan Pelanggaran, Bawaslu Kabupaten Malang, George Da Silva mengatakan, anggota KPU di Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan menyiapkan sebuah spoit berisi tinta.
“Petugas akan menyemprotkan ke setiap pemilih yang sudah mencoblos sebagai tanda sudah memilih atau memberikan hak pilihnya” kata George usai sosialisasi Peraturan Bawaslu RI Nomor 4 Tahun 2020 di Hotel Tychi Kota Malang, Selasa (22/9/2020).
George juga menjelaskan alasan, kenapa mengganti tradisi ‘celup’ menjadi ‘semprot’ ini untuk menghidari penyebaran Covid-19.
“Ya kalau bergantian celup tangan ratusan pemilih kalau ada satu yang terkena kan jadi menular ke semua. Makannya kami ganti metode semprot ini” tutupnya.
Sebagai informasi, hari pencoblosan di Pilbup Malang 2020 akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang. Yang diikuti tiga bapaslon diantaranya, dari petahana, SanDi (H.M Sanusi – Didik Gatot Subroto). Kedua, bapaslon Ladub (Lathifah Shohib – Didik Budi Muljono). Terakhir dari jalur perseorangan, Malang Jejeg yang mengusung Heri Cahyono – Gunadi Handoko. (Agb/Saf)