Javasatu,Malang- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Ampelgading Kabupaten Malang menyabet juara tiga dan empat dalam lomba melukis di payung dengan tema topeng Malangan di hari jadi ke-1259 Tahun Kabupaten Malang, yang selenggarakan di Stadion Kanjuruhan.
Munif kepala SMPN 1 Ampelgading menjelaskan, pembinaan seni lukis perlu ditingkatkan sehingga SMPN 1 Ampelgading tidak mudah puas di tingkat juara tiga dan empat.
“Iya kalau bisa tahun depan harus juara satu,” ujarnya.
Rencananya kedepan guru pembina seni budaya akan membuat sanggar seni berupa seni ukir, seni lukis dengan menggunakan ruangan yang belum difungsikan akan dipergunakan sebagai sanggar seni.
Sementara Sulistyono selaku kesiswaan SMPN 1 Ampelgading menambahkan pembinaan persiapan dalam mengikuti lomba tersebut melalui jalur seleksi secara internal sekolah.
“Pembinaan itu kita tawarkan kepada anak – anak kelas VII, VIII dan IX terkumpul 20 siswa diseleksi menjadi delapan siswa karena satunya sakit sehingga ada tujuh siswa sebagai perwakilan,”kata Sulistiyono.
“Kendala dalam latihan menjelang lomba melukis payung dalam persoalan pewarnaan peserta didiknya mengalami keraguan karena memakai warna oil pastel tidak berhasil tetapi setelah menggunakan warna cair dan menyesuaikan pegang kuas dengan baik dan bahan yang baik menghasilkan gambar lukisan yang bagus dan mudah kering,”imbuhnya.
“Kita tahun lalu kalah karena melukis wisata sekitar sini karena tidak mencantumkan nama wisata tersebut ,”ungkapnya.
Harapanya kedepan peserta didiknya bisa melukis disemua media baik di kanvas atau kain biasa yang nantinya bisa menjadi ciri khas Ampelgading dan bisa menjadi souvenir kecamatan.
Terpisah, Dhimas Jilica salah satu siswa peraih juara tiga melukis mengaku mengikuti seleksi setelah ditawari pihak sekolah untuk dikirim ke tingkat kabupaten.
Dirinya mengaku membuat sketsa lukisan pertama kali dengan durasi 70 menit hampir tiga hari tidak selesai dengan sketsa topeng, selain itu kendala melukis saat latihan hanya menggunakan media bukan payung sedangkan saat lomba menggunakan media payung dengan posisi miring sehingga menyulitkan saat mau mengecat.
“Saya berharap adik kelas saya nantinya bisa menjadi juara satu dan lebih baik dari saya,” pungkasnya. (Yon/Krs)