Javasatu,Malang- Sepanjang tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, kenaikan tersebut sebesar 0,16 persen, menjadi 81,45 poin dari yang sebelumnya tercatat 81,32 poin.
Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo mengatakan, IPM Kota Malang yang sebesar 81,45 poin tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi dan merupakan yang tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya.
“Dari tiga komponen yang dihitung, dua mengalami kenaikan, sementara satu lainnya menurun,” terang dia.
Jika dirinci, komponen Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 0,22 persen.
“Bayi yang baru lahir, memiliki peluang untuk hidup hingga berusia 73,27 tahun pada 2020, dari sebelumnya 73,15 tahun,” kata dia.
Kemudian, lanjut Sunaryo, untuk Harapan Lama Sekolah (HLS), mangalami kenaikan sebesar 0,65 persen.
“Anak-anak berusia tujuh tahun, memiliki peluang sekolah selama 15,51 tahun, dari sebelumnya 15,41 tahun,” papar dia.
Sementara, angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga naik sebesar 0,10 persen. Penduduk yang berusia 25 tahun ke atas, rata-rata telah menempuh pendidikan selama 10,18 tahun, dari sebelumnya 10,17 tahun.
“Sedangkan, untuk komponen terakhir, Pengeluaran Per Kapita Per Tahun Disesuaikan, turun -0,44 persen, dari sebelumnya Rp 16,7 juta, menjadi Rp 16,6 juta per kapita, per tahun,” papar dia.
Pada kesempatan tersebut, Sunaryo menguraikan, di Jawa Timur, ada tiga kawasan yang memiliki IPM berkategori tinggi, yakni Kota Surabaya sebesar 82,23 poin, Kota Malang 81,45 poin dan Kota Madiun sebesar 80,91 poin.
Berita Lainnya: Pemkot Depok Dukung Penuh Instruksi Mendagri Tentang Penanganan COVID-19 – Nusadaily.com
Sementara, IPM terendah terjadi di Lumajang sebesar 65,33 poin, Bangkalan 64,11 poin dan Sampang 62,70 poin. Sedangkan, pertumbuhan IPM tertinggi terjadi di Sampang sebesar 1,23 persen, Kabupaten Probolinggo 0,71 persen, dan Jember 0,64 persen. (ND/JS)