JAVASATU COM-MALANG- Tim gabungan Resmob Satreskrim Polres Malang dan Unit Reskrim Polsek Lawang berhasil menangkap JMD (39), seorang pelaku pembobolan konter handphone (HP) atau ponsel di Jalan Thamrin, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Akibat aksi pencurian ini, korban mengalami kerugian mencapai Rp 103 juta.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengonfirmasi penangkapan tersebut. JMD, yang merupakan warga Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditangkap saat melintas di pinggir jalan Polowojen, Blimbing, Kota Malang, pada Jumat (30/8/2024). Saat diamankan, JMD sedang berboncengan dengan kekasihnya, ES (39), warga Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
“Betul, kami berhasil mengamankan terduga pelaku perampokan konter HP di wilayah Kecamatan Lawang pada Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 18.30 WIB,” ungkap AKP Dadang saat dikonfirmasi di Polres Malang, Senin (2/9/2024).
Dadang menjelaskan bahwa penangkapan JMD dilakukan berdasarkan laporan pemilik konter, MZ (36), warga Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, yang melaporkan kehilangan 43 HP baru dan 5 HP bekas dari berbagai merek seperti Samsung, Xiaomi, Redmi, Vivo, Oppo, Infinix, dan Realme pada September 2023 lalu. Kejadian tersebut diketahui ketika salah satu karyawan toko hendak membuka toko sekitar pukul 07.00 WIB dan mendapati bagian dalam toko dalam keadaan acak-acakan.
“Akibat kejadian ini, total kerugian korban yang dilaporkan kurang lebih mencapai Rp 103 juta,” jelas AKP Dadang.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dan menangkap JMD di Kota Malang. Dari pengakuannya, JMD melakukan aksinya seorang diri dengan cara memanjat atap dan melubangi langit-langit toko. Setelah berhasil masuk, ia menjarah puluhan HP dan barang berharga lainnya.
“HP curian tersebut kemudian dijual secara bertahap melalui kenalan maupun secara online di media sosial, dengan total uang yang sudah dikantonginya sekitar Rp 38 juta,” tambah AKP Dadang.
Saat ini, JMD telah ditahan di Polsek Lawang dan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sementara itu, ES yang diduga terlibat sebagai penadah, terancam dikenakan Pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
“Penyelidikan masih terus dikembangkan untuk mengetahui apakah pelaku pernah melakukan tindak pidana serupa di tempat lain,” pungkasnya. (Agb/Arf)