JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2024 dengan menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak dasar anak. Acara yang digelar di Wahana Ekspresi Poesponegoro pada Rabu (31/07/2024) ini mengusung tema ‘Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting Menuju Gresik Inklusif’.

Dalam sambutannya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengungkapkan empat pilar utama hak anak menurut Konvensi Hak Anak, yaitu hak kelangsungan hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi. Ia menekankan pentingnya perlindungan anak melalui pemenuhan hak-hak tersebut.
“Anak-anak kita harus bebas dari kekerasan, perkawinan anak, pekerjaan anak, dan stunting. Untuk itu, sinergitas lintas OPD sangat diperlukan dalam memenuhi hak mereka. Misalnya, jika ada kebutuhan alat bantu pendengaran, kita perlu berkolaborasi dengan Dinas Sosial,” ujar Bupati Yani.
Pemerintah Kabupaten Gresik juga berfokus pada penurunan angka stunting melalui berbagai upaya, termasuk program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Program ini bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya konsumsi ikan bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menjelaskan program pendidikan yang digagas pemerintah daerah, seperti program Jaketku, yang memberikan kesempatan bagi anak putus sekolah dan masyarakat yang belum bersekolah untuk memperoleh ijazah melalui pendidikan kesetaraan secara gratis.
“Melalui program ini, kami berharap agar anak yang putus sekolah, anak yang belum sempat sekolah, dan masyarakat yang belum pernah sekolah bisa mendapatkan ijazah melalui pendidikan kesetaraan. Program ini gratis sudah dialokasikan oleh pemerintah daerah,” tuturnya.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 800 peserta, termasuk jajaran forkopimda, kepala sekolah, guru, komunitas anak, dan anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Gresik, dimulai dengan penampilan dari Komunitas Anak Gresik (KAG), diikuti oleh penampilan anak-anak TK dan peserta dari UPT LP ABK Gresik (Resource Center).
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pemberian beasiswa untuk mahasiswa dari Baznas, BPJS Ketenagakerjaan, sepeda motor untuk penyuluh KB, serta sertifikat penghargaan kepada kepala sekolah ramah anak dan Puskesmas Ramah Anak. Acara diakhiri dengan talkshow mengenai pemenuhan hak pendidikan anak. (Bas/Arf)