JAVASATU.COM-BATU- Khawatir terjadi kelangkaan, ratusan warga Kota Batu beramai-ramai memborong minyak goreng curah hingga 85 liter. Warga yang mayoritas ibu-ibu dari Paguyuban Pedagang Kaki lima (PKL) Pasar Sore Laron Kota Batu itu rela antre ber jam-jam di depan kantor DPD APKLI Kota Batu demi mendapatkan minyak Goreng (migor) curah murah.
Minyak goreng yang dijual di operasi pasar itu tergolong murah, Rp 14 ribu per liter atau Rp 15 ribu per kilo, dijual bebas untuk warga kota Batu dan tidak dibatasi.
Haima Warga Jalan Patimura Temas kota Batu mengatakan dengan Operasi Pasar seperti ini dirinya membeli minyak goreng curah sebanyak 85 liter, sementara yang lainnya ada yang 5 liter, 10 liter dan bervariasi,.
“Karena pembelian minyak goreng tersebut tidak dibatasi. konsumen bebas membelinya, saya beli 85 liter” kata Haima, Rabu (23/3/2022).
Pedagang penjual gorengan ini mengaku setelah didata hampir seharian antre membeli minyak goreng curah. Hal itu dilakukan karena harga minyak goreng kemasan sangat melambung tinggi setelah pemerintah menarik HET.
Sementara Humas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batu, Karel Jorge mengatakan bahwa distribusi minyak goreng curah kepada masyarakat Kota Batu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng yang beberapa waktu ini langka. Terutama sebagai pengganti minyak goreng kemasan yang harganya mencapai Rp 45 ribu perkilogram.
“Dengan adanya distribusi ini kami harap bisa membantu warga untuk ketersediaan minyak goreng yang langka. Untuk hari ini distribusi minyak goreng yang disediakan sebanyak 1 tangki atau sekitar 4500 kilogram,” ujar Karel.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa migor tersebut bisa dibeli oleh warga Kota Batu dengan menggunakan kupon setiap KK atau pelaku UMKM datu kupon. Dengan ketentuan bagi warga bukan pedagang maksimal 5 kilogram. Sedangkan untuk UMKM dan PKL tidak ada batasan. (Yon/Saf)