JAVASATU.COM-MALANG- Tidak hanya langka saja, tapi juga harga minyak goreng (migor) sekarang mahal. Itu yang dikeluhkan para pedagang di Kabupaten Malang.
Permasalah itu yang dikeluhkan Saiful (60), salah satu pedagang yang berjualan minyak goreng di Pasar Kepanjen. Saiful mengaku, kelangkaan bukan hanya pada minyak goreng kemasan, namun juga terjadi pada minyak goreng curah.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang bisa mengambil sikap. Terutama agar ketersediaan minyak goreng curah tetap terjaga.
“Ya saya berharap DPRD (Kabupaten Malang) bisa mendatangkan minyak goreng curah saja,” ujar Saiful, Kamis (17/3/2022).
Menurutnya kelangkaan minyak goreng jangan sampai terjadi pada minyak goreng curah. Itu karena para pelanggan cenderung memilih minyak goreng curah karena harganya sangat terjangkau untuk saat ini.
“Ya karena pelanggan memilih minyak goreng curah yang fungsinya relatif sama. Gak papa sini kalau ada dengan harga Rp 13 ribu atau Rp 14 ribu, saya terima dan akan saya jual,” terang Saiful.
Saat normal Saiful bisa menerima pasokan minyak goreng hingga 40 karton. Namun sejak kelangkaan pada 2 pekan terakhir ini, pasokan menjadi berkurang, bahkan hari ini, Kamis (17/3/2022) tidak menerima kiriman minyak goreng sama sekali.
“Bukan karena saya hari ini tidak kulakan, tapi memang kirimannya enggak ada. Sini kalau ada bakal saya terima. Lha wong itu (minyak goreng) rejeki,” pungkasnya. (Agb/Saf)