JAVASATU.COM-PASURUAN- Seperti dikabarkan di laman pasuruankab.go.id, banyak peternak atau pemilik sapi di Kabupaten Pasuruan menolak pemberian vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada ternaknya.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu mengatakan, banyaknya penolakan berasal dari peternak sapi potong.
Kata Diana, mereka khawatir sapi yang saat ini dalam kondisi sehat justru mengalami masalah setelah disuntik vaksin tersebut.
“Rata-rata jawabannya sama. Karena mereka justru takut kalau setelah divaksin, sapi-sapinya sakit dan mati,” kata Diana sepeti dikutip dari laman pasuruankab.go.id, Jumat (1/7/2022).
Bahkan, lanjut Diana, peternak was-was setelah disuntik vaksin akan mengganggu penjualan hewan ternak mereka. Terlebih, kata Diana, saat ini peternak selalu mengandalkan momentum hari raya Iduladha untuk meraup keuntungan.
“Memang kalau ditolak ya kami gak bisa memaksa. Terlebih sekarang momennya menjelang Iduladha. Banyak yang ingin meraup keuntungan. Dan inilah yang mau gak mau harus kami pahami” jelasnya.
Diana menerangkan, jumlah vaksin yang telah disuntikkan ke sapi-sapi di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai lebih dari 15.654 ekor. Padahal stok vaksin masih banyak hingga mencapai 89.100 dosis.
Oleh karenanya, pihaknya tetap intens memberikan edukasi terhadap peternak agar mau divaksin.
“Yang jelas kami tidak akan menyerah untuk meyakinkan kepada para peternak akan pentingnya vaksin sebagai penahan laju penyebaran PMK” tutup di laman itu.
Seperti diketahui bersama, pemerintah telah menyediakan vaksin untuk mengatasi wabah PMK. Di Kabupaten Pasuruan sejak dua pekan sudah mendistribusikan vaksin tersebut ke 24 kecamatan. Terutama di wilayah yang menjadi sentra peternakan sapi perah dan sapi potong. (Saf/Arf)