Javasatu,Malang- Kontestasi pemilihan Ketua GP Ansor Jawa Timur (Jatim) yang berlangsung di Ponpes Sabilurrosyad Gasek, Kecamatan Sukun Kota Malang, Minggu (28/7/2019) menjadi peristiwa penting sebagai agenda Kebangsaan.
Sebab itu, sosok Ketua GP Ansor Jatim diharapkan memiliki sikap moderat positif, selain mempunyai jiwa Kebangsaan tinggi. Terlebih pro terhadap pembangunan Insan Millenial.
Penasehat PC GP Ansor Kabupaten Malang, Hasan Abadi berharap Ansor di Jatim dipimpin kader yang peduli dengan anak-anak muda millenial, yang berpikiran moderat dan peduli pada grass root.
Dikatakannya, Ansor adalah organisasi kepemudaan yang menjadi badan otonom NU, lahir 85 tahun lalu yaitu tahun 1934.
Ansor memiliki peran dan sejarah panjang mulai jaman kemerdekaan dan setelah itu, menemukan momentumnya pada peristiwa 10 Nopember 1945, yaitu setelah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad utk melawan penjajah.
Saat ini Ansor berkiprah di berbagai bidang dan sudah tersebar tidak hanya di Nusantara tapi juga sudah merambah ke Taiwan, Korea, Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia. lanjut dia, Ansor harus menjadi produsen kader tidak hanya untuk kader NU atau Islam tapi juga kader bangsa.
Pada ruang kebangsaan, lanjut dia, Ansor menjadi garda depan organisasi kepemudaan yang tidak hanya menolak radikalisme, tapi juga mendidik kadernya untuk moderat dalam beragama berbangsa dan bernegara.
“Ansor juga harus masuk di lingkup-lingkup kegiatan millenial, yang saat ini sudah sangat banyak kader yang menggeluti IT, artificial intellegence sebagai bagian dari fenomena internet of Things (IOT),” tandas pria yang namanya masuk bursa bakal calon Bupati Malang tersebut.
Hasan Abadi berharap Ansor di Jatim dipimpin kader yang peduli dengan anak-anak muda millenial, berpikiran moderat dan peduli pada grass root.
Dikatakannya, Ansor adalah organisasi kepemudaan yang menjadi badan otonom NU, lahir 85 tahun lalu yaitu tahun 1934.
Juga mempunyai peran dan sejarah panjang mulai jaman kemerdekaan dan setelah itu, menemukan momentumnya pada peristiwa 10 Nopember 1945, yaitu setelah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad utk melawan penjajah.
Menurutnya, saat ini Ansor berkiprah di berbagai bidang dan sudah tersebar tidak hanya di Nusantara tapi juga sudah merambah ke Taiwan, Korea, Mesir, Arab Saudi, dan Malaysia.
Ansor harus menjadi produsen kader yang tidak hanya untuk kader NU atau Islam tapi juga kader Bangsa.
Sementara, Ketua karateker PW GP Ansor Jatim, Abdul Hakam Aqsho mengatakan majunya tiga kandidat itu telah ditetapkan melalui proses verifikasi bakal calon oleh tim karateker PW GP Ansor Jatim. Mereka adalah Ahmad Ghufron Sirodj, Syafiq Sauqi, dan Moh. Abid Umar.
Hakam menambahkan, jumlah peserta Konferwil XIV GP Ansor Jatim dari unsur Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor sebanyak 481, terdiri dari 446 peserta utusan dan 35 PAC peserta peninjau.
Saat ini berlangsung Konferwil GP Ansor dengan agenda utama pemilihan ketua GP Ansor Jatim. Ada tiga kandidat bersaing ketat dalam pemilihan calon Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim.
Acara yang diikuti ratusan pengurus dari Pimpinan Cabang (PC) maupun Pimpinan Anak Cabang (PAC) ini berlangsung di Pondok Pesantren Sabilulrosyad, Gasek, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Peserta dari unsur Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor sebanyak 38, yang terdiri dari 35 PC peserta utusan dan tiga PC peserta peninjau.
Salah satu tujuan pelaksanaakan Konferwil adalah untuk memilih Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim periode 2019-2023.(had/js1)