JAVASATU-MALANG- Ironis, AM (62) , warga desa Banjarejo Kecamatan Pakis tega menyekap keempat putrinya yang mengalami gangguan jiwa.
Tak tanggung-tanggung keempat putri tersebut telah disekap selama 10 tahun oleh ibunya. Penyekapan ini dilakukan lantaran AM merasa malu dengan kondisi keempat putrinya yang menderita gangguan jiwa.
Kades Banjarejo Sukowiyono membenarkan hal itu. “Dikalangan masyarakat, yang bersangkutan orangnya tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga, mungkin karena malu punya anak yang menderita gangguan jiwa,” kata Sukowiyono jumat (3/1/2020).
AM sendiri, lanjut Sukowiyono bekerja serabutan sedangkan suaminya telah lama meninggal dunia. Meski demikian banyak warga sekitar yang berempati terhadap AM meski keluarganya sangat tertutup.
Akhirnya kami laporkan hal ini ke pak Camat untuk mencarikan solusi. Alhamdulillah respon cepat dari muspika Pakis, dan Dinsos Kabupaten Malang langsung mendatangi lokasi kediaman AM untuk mengevakuasi keempat anaknya,” lanjut Suko.
Sementara Kadinsos H.Nurhasyim SH.Msi mengatakan pihaknya dibantu camat Pakis , Petugas Puskesmas Pakis, Kapolsek Pakis dan Danramil Pakis sudah melakukan evakuasi keempat anak AM.
“Kami evakuasi keempatnya, dan langsung kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang agar segera mendapatkan penanganan medis, sekarang sedang ditangani tim medis RSJ Lawang,” kata Nurhasyim.
Nurhasyim merinci selain AM keempat anak penderita gangguan jiwa tersebut diantaranya AN (44), TY (41), VW (39), MF (35).
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat desa Banjarejo yang memiliki kepedulian terhadap kondisi keluarganya dengan melaporkan hal tersebut kepada Kades dan diteruskan ke muspika Pakis dan Dinsos Kabupaten Malang,” tutup Nurhasyim. (Git/Krs)