Javasatu,Malang- Tujuh titik Api yang membakar lereng Gunung Arjuno di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, akhirnya berhasil dipadamkan, pasca Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan satu unit Helikopter untuk melakukan penyiraman melalui jalur udara. Lantas bagaiamanakah kisah proses pemadaman Api yang membakar 300 hektar lereng Gunung Arjuno tersebut?
Seketaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagiyo Setiyono mengatakan, BPBD Kabupaten Malang ditunjuk sebagai Liaison Officer (LO) di Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang dalam membantu BPBD Kota Batu dan Jawa Timur dalam melakukan pemadaman Api di lereng Gunung Arjuno.
” Kami membantu proses pemadaman dan kebetulan kami ditunjuk sebagai LO di Lanud Abd untuk pemadaman melalui jalur udara,” ungkap Bagiyo, Senin (5/7/2019).
Proses pemadaman tujuh titik api itu dilakukan sejak pukul 10.30 hingga 13.00 wib Sabtu (3/8) lusa dan akhirnya api berhasil dipadamkan dengan proses pemadaman yang dinilai memiliki kesulitan cukup tinggi.
“Alhamdulillah pada Sabtu sore kita berhasil memadamkan 5 titik api dan dua lainnya, sehingga sudah clear,” terangnya.
Ia membeberkan proses pemadaman api di Lereng Arjuno itu membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus, sebab titik kebakaran terjadi persis di bawah puncak. Apalagi dalam proses pengambilan air membutuhkan waktu tempuh terbang selama 10 menit dari lokasi penyiraman. Dilakukan 5 kali penyiraman untuk memadamkan 300 hektar lereng gunung yang terbakar. Pemadaman dilakukan pada ketinggian 1000 feet di sekitar puncak Arjuno.
“Butuh keahlian khusus, sangat sulit mas, menakutkan ini pengalaman baru kami dan crew. Pilotnya saja bilang baru kali ini memadamkan api di pegunungan di Indonesia,” urainya
Bagiyo menambahkan, selain proses penyiraman yang sulit, pada proses pengambilan air yang dilakukan di Waduk Selorejo Ngantang juga memerlukan keilmuan yang cukup, menggunakan Helikopter dan mengangkut ember berkapasitas 4 ribu liter. Kata dia pengambilan air dilakukan dari ketinggian 20 meter.
” Kita menurunkan ember dengan tali sepanjang 20 meter ke bawah, bayangkan ember yang kita turunkan berkapasitas 4 ribu liter,” tukasnya.
Bagiyo menyebut pemadaman disupport penuh oleh BNPB menggunakan Helikopter yang biasanya digunakan untuk memadamkan Api di Sumatera dan Kalimantan. Tambah Bagiyo, Pasca pemadaman di Lereng Gunung Arjuno, juga akan dilakukan pemadaman di beberapa titik api lain yang ada di Gunung Welirang dan Panderman. Kini proses pendataan adanya titik api masih dilakukan.(Js1)