JAVASATU.COM- Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Operasi Zebra Tinombala 2025 yang digelar Polda Sulawesi Tengah (Sulteng). Operasi ini dinilai membawa pendekatan baru yang lebih preventif dan humanis untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas.

Koordinator LAKSI, Azmi Hiddzaqi, mengatakan pendekatan yang diterapkan sesuai dengan arahan Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Endi Sutendi, yakni menekan angka kecelakaan dengan mengedepankan edukasi sebelum penegakan hukum. Langkah ini dianggap penting untuk membangun kesadaran berkendara masyarakat secara berkelanjutan.
“Operasi Zebra Tinombala 2025 bukan hanya soal penindakan. Ini momentum besar untuk memberikan edukasi keselamatan dan mendorong budaya tertib lalu lintas di Sulteng,” ujar Azmi, Rabu (19/11/2025).
LAKSI menilai operasi kewilayahan tersebut memiliki peran strategis dalam menekan pelanggaran dan fatalitas di jalan raya, terutama menjelang masa libur akhir tahun. Karena itu, kolaborasi antara polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat dinilai sangat penting.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menaati aturan, mengutamakan keselamatan, dan mendukung penuh kinerja Polda Sulteng. Keberhasilan operasi ini bergantung pada sinergi semua pihak,” kata Azmi.
Ia juga meyakini pendekatan preventif yang diterapkan Polda Sulteng dapat membentuk perilaku berkendara yang lebih disiplin. Setiap tindakan penindakan di lapangan, kata dia, tetap diiringi sosialisasi agar masyarakat memahami alasan dan urgensi pentingnya keselamatan.
“Budaya keselamatan harus menjadi kebiasaan. Dengan pendekatan humanis, masyarakat akan lebih mudah menerima dan menerapkan tertib lalu lintas,” ucapnya.
Operasi Zebra Tinombala 2025 sendiri berlangsung selama 14 hari dan menyasar seluruh pengendara di wilayah Sulteng. Fokus utama operasi meliputi peningkatan kepatuhan berkendara serta pencegahan pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan maupun fatalitas. (arf)