JAVASATU.COM-GRESIK- Warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, kembali menggelar tradisi Sanggring Kolak Ayam dengan penuh kemeriahan. Perayaan yang berlangsung setiap malam ke-23 Ramadan ini menjadi lebih istimewa tahun ini, karena menandai 500 tahun keberlangsungannya sejak era Sunan Dalem, putra Sunan Giri.

Wakil Bupati Gresik, dr. Ashluchul Alif, menegaskan bahwa tradisi ini harus terus dilestarikan sebagai warisan budaya dan kuliner khas yang juga diyakini memiliki khasiat sebagai obat.
“Sanggring berarti raja yang sedang sakit. Dahulu, kolak ayam ini dibuat sebagai obat bagi Sunan Dalem saat menyebarkan syiar Islam di Desa Gumeno. Semoga keberkahannya membawa kesehatan dan keselamatan bagi kita semua,” ujar dr. Alif saat menghadiri acara Semarak 5 Abad Sanggring di Desa Gumeno, Sabtu (22/3/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berkomitmen melestarikan Sanggring Kolak Ayam, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Pemkab akan mendukung penuh pengembangan dan promosi tradisi ini.
“Tahun depan, kami akan mengalokasikan anggaran serta menyediakan fasilitasi lainnya agar tradisi ini semakin berkembang dan dikenal luas,” tambahnya.
3.500 Porsi Kolak Ayam Dibagikan Gratis
Ketua Panitia Sanggring Kolak Ayam, Didik Wahyudi, mengungkapkan bahwa tahun ini panitia menyiapkan lebih dari 3.500 porsi kolak ayam untuk dibagikan secara gratis. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dalam sejarah perayaan Sanggring.
“Untuk memasaknya, kami menggunakan 279 ekor ayam kampung, 740 kg gula merah, 600 butir kelapa, 250 kg bawang daun, 60 kg jinten bubuk, dan 1.400 liter air,” jelas Didik.
Ia menekankan bahwa festival ini bukan sekadar ajang kuliner, tetapi juga bentuk pelestarian budaya dan syiar Islam.
“Peringatan 500 tahun Kolak Ayam menjadi momentum bersejarah yang penuh keberkahan dan kebersamaan. Tradisi ini terus dijalankan setiap malam ke-23 Ramadan sebagai wujud rasa syukur dan doa untuk kesehatan serta keberkahan,” tambahnya.
Acara ini semakin semarak dengan kehadiran Qori Internasional Sayyid Zulfikar dan penceramah kondang KH Anwar Zahid dari Bojonegoro. Pengajian akbar juga diiringi lantunan sholawat dari Grup Ahbabul Musthofa.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir, Asisten III Setda Gresik Misbahul Munir, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, Saifuddin Ghozali. (Bas/Saf)