Javasatu, Malang- Warga Gunungronggo Tajinan mempercayai Sumber Mata Air Jenon, ada karena Mbah Irogati. Sosok yang diyakini babad alas Desa Gunungronggo, Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dan pada hari tertentu muncul tiga macam jenis air.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, dahulu hanya dalam waktu semalam, Mbah Irogati mampu menciptakan kubangan besar sebagai wadah air yang keluar dari mata air.
Hariyati, salah satu warga yang berjualan di Sumber Jenon tak berani bercerita banyak tentang Mbah Irogati. “Cerita turun temurun, membuatnya hanya satu malam. Sumber Jenon berkaitan dengan Banyu Biru di Pasuruan, Rambut Monte di Blitar serta Sumber Air Wendit,” katanya kepada Javasatu.com di lokasi Sumber Jenon, Sabtu (7/12).
Mitos terus dipegang dan banyak yang berdatangan di hari-hari tertentu. Misalnya saat 1 Suro atau 1 Muharram, sejumlah pengunjung sengaja datang untuk beredam di air yang diyakini memiliki khasiat itu.
Kejernihan sumber air memang menggugah pengunjung untuk berenang, selain berharap dari khasiatnya. Di balik itu, Hariyati mengungkap, pada hari tertentu juga akan muncul tiga macam jenis air. Yakni hitam, diyakini adalah racun atau membawa petaka, putih seperti susu yang membawa banyak khasiat, dan air tawar yang kini keluar memenuhi kolam.
“Metune setitik, hanya sak botol cilik. Wernone putih koyok susu (Keluarnya hanya sedikit, hanya satu botol kecil warnanya putih kayak susu, red),” ujar Hariyati
Dia mengaku, tiga jenis air itu muncul di satu mata air yang sampai kini berada di Jenon. Satu tahun hanya sekali, itu saja sulit dipastikan kapan waktunya. “Iyo metu tekan sumber iku (iya muncul dari sumber itu, red),” kata dia seraya menunjukkan lokasi mata air.
Kesakralan Sumber Mata Air Jenon, terjadi 10 tahun silam. Sebuah motor trail hilang ‘terhisap’ masuk ke sumber air berada di sebelah timur itu. Diceritakan oleh Hariyati, awalnya ada beberapa orang tengah mengendarai motor trail melintas di sekitar sumber mata air, yang dulu areanya belum memiliki pagar pembatas.
Satu motor bersama pengendaranya tergelincir ke kolam, memang lokasi cukup curam di sisi timur. Pengendara berhasil naik ke dasar air, sementara motor trail berhenti di depan pusaran sumber.
“Orang 100 menarik tidak kuat, motor terus masuk. Selama seminggu penuh lampu motor terus menyala terus hilang sampai sekarang tidak ketemu,” bebernya.
Saat itu, pengunjung Sumber Jenon tengah ramai, karena bersamaan dengan kedatangan mahasiswa sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hariyati tak ingin berbicara banyak tentang hal ghaib di Sumber Jenon, menurut dia kepercayaan turun temurun masih terus dijaga oleh masyarakat.(Git)