JAVASATU-MALANG- Lomba kampung bersinar yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tahun 2021 telah memasuki tahap penilaian. Kali ini, pada Jumat (8/10/2021) giliran Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru yang didatangi tim juri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Dimana kampung Kendalsari RW 009 9 dan RW 10 kembali menjadi andalan Kelurahan Tulusrejo diajang lomba Kampung Bersinar.
Warga Kendalsari sangat antusias menyambut kedatangan tim juri Kampung Bersinar Kota Malang. Segala persiapan telah dilakukan warga Kendalsari jauh hari sebelumnya.
Nampak, tim juri kampung bersinar menyusuri kampung Kendalsari diawali dari ujung kampung tepatnya di RT 03 RW 09 dan berakhir di kampung Kendalsari RW 10. Para juri rela memasuki setiap gang sempit memeriksa penghijauan yang ditanam oleh warga setempat.. Selain itu, tim juri juga memeriksa sanitasi air serta kebersihan seluruh lingkungan dari sampah.
Lurah Tulusrejo Suswanto S.sos, M.si menjelaskan, Kendalsari merupakan kampung atau desa yang bedah karawang pertama di wilayah Tulusrejo. Dimana penduduk asli masih dominan dan memilik banyak potensi. Dan itu harus terus dikembangkan untuk meraih prestasi.
“Lomba kampung bersinar ini diharapkan agar warga Tulusrejo bisa bersinar dan mendapat manfaat untuk dirinya sendiri, karena semakin baik kampungnya, semakin indah dan semakin sejahtera kampung tersebut” jelas Lurah Tulusrejo Suswanto, Jumat (8/10/2021) pagi kepada awak media.
Suswanto menguraikan, saat ini persiapan telah dilakukan warga RW 09 dan RW 10 didukung oleh RW lainnya serta LPMK berupa Kerja bakti secara berkala dan gotong royong.
“Tujuan utama dari perlombaan ini adalah penghijauan dan bebas dari sampah, dimana sampah tersebut dibuang ke TPS dan TPA, seperti yang disampaikan Aron Sukmatanto tim juri kampung bersinar dari kader DLH” terang Lurah.
Baca Juga:
-
New Normal Blitar Aktivitas Mulai Longgar – Kliktimes.com
-
Ribuan Warga Leihitu Gelar Tradisi Mandi Safar – Sentraltimur.com
Sebab itu sedini mungkin dari yang paling bawah yaitu warga khususnya ibu ibu, diajarkan untuk memilah sampah. Mana sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos, didaur ulang ataupun dimanfaatkan untuk dijual.
“Diharapkan nantinya setiap kampung di Kota Malang bisa hijau, bersih dan sehat. Sehingga bisa menjadi kampung bersinar dan meningkat menjadi kampung berseri di level Provinsi Jatim. Dan pada akhirnya menuju kampung proklim di tingkat Nasional, dimana kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, menghijaukan bumi, dan menabung air sudah tinggi” pungkas. (Gik/Saf)