JAVASATU.COM-BOJONEGORO- Pemerintah Desa Klampok Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro terus berusaha menggali dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat. Salah satu potensi yang dikembangkan saat ini adalah budi daya jamur tiram.
Menurut Kepala Desa Klampok Agus Suprianto, sebenarnya kegiatan masyarakat dalam budi daya jamur tiram sudah mulai dilakukan sekitar 2 tahun lalu. Namun karena masih kurangnya pembinaan dan pengarahan dalam melakukan budi daya serta pengolahan hasil budi daya, maka kegiatan tersebut terlihat kurang bisa berkembang.
“Tahun ini mencoba untuk menggandeng petani-petani jamur tiram tersebut untuk lebih mengembangkan usahanya,” terangnya.
Agus Suprianto, di sela-sela kesibukannya di balai desa Klampok Senin, (07/03/2022) menyampaikan bahwa saat ini ada 5 warga yang melakukan budi daya jamur tiram. Mereka adalah Mardi Utomo dari RT 6 sebagai pelopor di desa Kelampok. Selain itu ada Marjadi (RT 6), Suyuti (RT 4), M. Yusuf (RT 2) dan Agustina (RT 2).
Mereka saat ini sudah melakukan budi daya jamur tiram, namun masih ada beberapa kendala. Oleh karena itu Kades Klampok berusaha untuk memberikan bimbingan dan pendampingan guna memajukan budi daya jamur tiram tersebut.
Kendala yang dihadapi saat ini dikatakan dia, adalah adanya penurunan produksi pada saat musim kemarau dan kurang luasnya lahan untuk budi daya jamur tiram. Selain itu pengolahan hasil budi daya yang kurang kreatif serta pengemasan yang kurang menarik.
“Kendala yang dihadapi oleh petani adalah masalah produktifitas yang berkurang saat musim kemarau. Selain itu lahan yang kurang luas. Kendala yang ketiga adalah hasil mpengolahan yang kurang maksimal. Keinginan saya adalah meningkatkana pengolahan hasil budi daya menjadi lebih bagus dan kreatif,” tutur Agus Suprianto.
Sebagian petani sebenarnya sudah ada yang mencoba untuk mengolah menjadi jamur krispi. Namun, diungkapkan dia, karena pengemasan kurang bagus maka kurang menarik pasar. Oleh karena itu harus dibuat kemasan yang premium.
Kepala Desa Klampok saat ini juga sedang membangun rumah makan atau kafe di sebelah balai desa yang salah satu tujuannya nanti adalah membantu pemasaran petani jamur tiram. Nantinya akan disediakan menu-menu yang berasal dari jamur tiram.
“Saat ini sedang kami bangun rumah makan atau kafe yang rencananya akan kami buka setelah lebaran. Salah satu menu yang ada nanti adalah olahan jamur tiram hasil budi daya petani-petani di desa Klampok. Menu-menu yang direncanakan nantinya bisa berupa sate, tumis, botok , jamur krispi dan lain-lain,” pungkas Agus Suprianto. (Bam/Arf)