Javasatu,Malang- Kota Malang mempunyai banyak ikon wisata yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Diantaranya adalah wisata Kampung Herritage Kayu Tangan, sayang jika dilewatkan masyarakat penikmat wisata, sebab bisa menikmati suguhan view wisata yang mempunyai banyak aspek di dalamnya.
Ada unsur edukasi, sejarah, fun (hiburan) dan budaya di dalamnya yang menjadi sebuah harmoni indah dan holistik. Yah, ikon wisata tersebut tidak lain adalah Kampung Herritage Kayu Tangan yang berada tepat di tengah Kota Malang.
Saat ini ikon wisata yang berada di tengah hiruk-pikuk keramaian itu, terus bersolek dan dipercantik diri agar menjadi obyek wisata favorit dan memberi manfaat edukatif-rekreatif bagi masyarakat pengunjung.
Bendahara di RW 09, Kelurahan Kauman Kota Malang, Kurniawati, Sabtu (27/7/2019) menceritakan, di akhir tahun 2017 sekitar bulan Oktober silam, pihaknya mendapatkan pendampingan dari tiga pihak meliputi Malang Herritage community, tim ahli cagar budaya dan dari Dinas Pariwisata.
Ketiga pihak itu, bersama sama warga Kampung RW 1, RW 9 dan RW 10 melakukan koordinasi dengan menyatukan visi dan memetakan potensi yang ada, hingga akhirnya disepakati untuk mengeksplorasi potensi Kayutangan berupa bangunan cagar budaya.
Bangunan inilah yang diangkat sebagai potensi andalan Kampung Kayu Tangan. Bahkan, sampai hari ini berhasil diinventarisir 37 Spot, tidak hanya rumah, tetapi juga termasuk galeri, Rollak sungai dan pasar krempyeng.
Pasar krempyeng itu merupakan satu-satunya pasar zaman kolonial yang ada di tengah Kampung dan di tengah kota. Menyisir lokasi itu, terlihat animo pengunjung yang cukup tinggi, diketahui dari hasil jumlah postcard yang habis setiap harinya.
Catatan javasatu.com, untuk hari Senin hingga Kamis dan Jumat saja ada sekitar 100 sampai 150 pengunjung. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu tembus mencapai 200-250 pengunjung.
Lantas bagaimana bisa memasuki kampung Kayu Tangan? ada 3 pintu masuk yang bisa diakses. Pengunjung bisa menuju Kampung dengan kedatangan melalui Basuki Rahmat dan Basuki Rahmat Gang VI, juga di gang Es Talun.
Penikmat wisata legend, cukup mengisi buku tamu dan membayar kontribusi sebesar Rp5.000 untuk pengembangan Kampung. Menariknya dari kontribusi uang tersebut diganti dengan souvenir, berupa poster dan stiker yang dibekali dengan peta.
“Alhamdulillah sampai sekarang Kampung Kayu tangan semakin cantik. Kami mohon Pemkot dan pihak swasta turut berpartisipasi membantu kami agar kampung Herritage ini semakin indah,” tegas Kurniawati.
Sementara itu, Ketua RW 9, Kelurahan Kauman Kota Malang, Edi Hermanto mengatakan, saat ini pihaknya terus memperbaiki sarana dan pra sarana di kampung kayu tangan.
“Sekarang kami melakukan pemasangan lampu lampu. Saya senang karena warga 100% mendukung,” tukas Edi. (had/js1)