JAVASATU.COM-GRESIK- Sebgai ungkapan rasa sykur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT serta melestarikan tradisi desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Tebuwung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik bersama warga setempat menggelar ‘Dekahan’ atau sedekah bumi.
Dekahan juga sebagai ungkapan warga setempat atas diberikan kesehatan serta hasil panen yang melimpah. Dekahan juga menjadi ajang silaturahmi untuk semakin mempererat tali silaturahmi antar warga desa.
Banyak acara di dalam gelaran Dekahan di Desa Tebuwung, antara lain, peringatan Haul Desa, Ngaji khotmil Qur’an, pengajian umum, Udik udikan uang receh, lomba gunungan hasil bumi, srokolan dan ishari.
Nampak anak-anak dan remaja desa setempat sangat antusias mengikuti acara udik-udikan uang receh (logam). Uang receh di lempar ke kerumunan warga untuk direbutkan. Warga menilai, udik-udikan sebagai bentuk sedekah dan syukur atas rezeki yang diterima dari allah SWT.
Selain itu, jajanan tradisional juga mewarnai kemeriahaan Dekahan, antara lain ada Kucur, Apem, Rengginang, Rangin, Tape, Krupuk, Samiler, Gapitan, Gemblong dan masih banyak lainnya.
Dekahan tahun 2022 Pemdes Tebuwung mengadakan lomba tumpeng atau gunungan yang dihias dengan hasil bumi yang diikuti 24 RT. Acara di laksanakan selama dua hari mulai Rabu (23/3/2022) hingga Kamis (24/3/2022).
Kepala Desa Tebuwung, Hita’ Wajdi mengatakan, kegiatan ini di pusatkan di Komplek Pemakaman Desa atau Suban. Dijelaskan Hita’, Suban adalah tempat pelataran di area makam desa setempat. Dan di tempat itu menjadi titik kumpul warga dalam melaksanakan Sedekah Bumi atau Dekahan.
“Acara ini merupakan bagian dari merawat dan menjaga tradisi desa yang sudah diturunkan oleh para sesepuh kepada generasi sampai saat sekarang. Dan juga wujud ungkapan rasa syukur atas kenikmatan, kesehatan, keselamatan dari Allah SWT. Juga syukur atas hasil bumi berupa panen yang melimpah” terang Hita’, Kamis (24/3/2022).
“Maka syukur inilah wujud sedekah bumi dengan pengharapan berkah dan barokah untuk warga Desa Tebuwung” imbuhnya.
Selain itu, Dekahan juga menjadi sarana memupuk gotong royong dan keguyuban warga. Tak lupa, kata Hita’, kirim doa kepada keluarga yang sudah meninggal dunia juga menjadi hal penting di setiap Dekahan.
“Alhamdulillah semoga ini bisa kita pertahankan dan dilanjutkan pada tahun yang akan datang dengan lebih meriah sebagai bentuk istiqomah khidmah kita” ujar Hita’ kepada Javasatu.com.
Di tengah kemeriahan Dekahan, hadir sosok kiai muda milenial dari Lirboyo Kediri, Gus Reza.
Gus Reza mengajak seluruh warga yang hadir di Dekahan untuk selalu berprasangka baik atau Khusnudlon.
“Kepada sesama dengan kebiasaan berprasangka baik Insyaallah hidup kita akan berkah baik dimata Allah SWT” tutur Gus Reza.
Gus Reza juga mengajak mempersiapkan fisik dan mental dalam menjalankan puasa di Bulan Suci Ramadan.
“Supaya ibadah puasa kita bisa terlaksana dengan prima” sambungnya.
Perlu diinformasikan, kegiatan dekahan dihadir Kepala Desa beserta perangkat, KH Abd Muhshi Pengasuh Ponpes Al-Karimi, babhinkamtibmas Zainul Abidin polsek Dukun, Koramil Dukun, tokoh masyarakat, BPD, KH Moh Sholeh Ketua MWC NU Dukun, KH Amin Syam Pengurus Ranting NU Tebuwung, Pengurus YPP Alkarimi, KH Nur Sholeh Hasyim pengasuh Ponpes Darussalam, Gus Salam ketua RMINU Cabang Gresik dan ribuan warga Masyarakat Tebuwung. (Hoo/Saf)