JAVASATU.COM-GRESIK- Menjelang akhir Ramadan, Duta Besar (Dubes) Uzbekistan untuk Indonesia, HE Oybek Eshonov, melakukan ziarah ke Makam Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim, Kamis (27/3/2025). Kunjungan ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan budaya dan spiritual antara Indonesia dan Uzbekistan.

Kedatangan Dubes Uzbekistan beserta rombongan disambut langsung oleh pengurus Yayasan Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Dr. Taufiq Harris, M.Pd., serta tokoh agama Habib Hamid Syahab.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini Konsul Kedutaan Uzbekistan di Jakarta, Abdirakhmon Omonkulov, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afiyanasari, serta jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Gresik dan Kepala UPT Pariwisata Gresik, Wanto.
Menurut Evy Afiyanasari, kunjungan ini memiliki makna spiritual yang mendalam, terutama karena dilakukan di bulan suci Ramadan.
“Kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan dan ziarah, sekaligus menjadi kesempatan bagi Dubes Uzbekistan untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Islam di Indonesia,” ujarnya.
Meneladani Perjuangan Sunan Gresik
Dubes Oybek Eshonov menyampaikan bahwa kehadirannya di makam Sunan Gresik bukan sekadar ziarah, tetapi juga untuk mengenang dan meneladani perjuangan penyebaran Islam yang dilakukan oleh Sunan Gresik di Nusantara.
“Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam, khususnya di Indonesia. Kami berharap, dengan berziarah ke makam beliau, kami dapat mengambil hikmah dari perjuangan dan dakwah yang telah beliau lakukan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa hubungan antara Uzbekistan dan Indonesia memiliki akar sejarah yang kuat, terutama dalam penyebaran ajaran Islam.
“Banyak ulama besar di Nusantara yang memiliki keterkaitan dengan para ilmuwan Muslim dari Asia Tengah, termasuk Uzbekistan, yang merupakan tanah kelahiran banyak cendekiawan Islam ternama,” bebernya.
Doa Bersama untuk Keberkahan
Usai memberikan sambutan singkat, rombongan melakukan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Hamid Syahab. Suasana ziarah berlangsung khusyuk, dengan harapan mendapatkan berkah serta ridho Allah SWT.
“Semoga melalui ziarah ini, bisa meningkatkan tali silaturahmi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutur Dr. Taufiq Harris.
Lebih jauh diterangkan, ziarah ke makam para wali memang menjadi tradisi di kalangan umat Islam, terutama di bulan Ramadan.
“Selain sebagai bentuk penghormatan kepada ulama terdahulu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperdalam spiritualitas dan mengenang perjuangan mereka dalam menyebarkan Islam,” imbuhnya.
“Kunjungan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan diplomatik dan budaya antara Indonesia dan Uzbekistan, mengingat kedua negara memiliki ikatan sejarah dalam peradaban Islam,” sambung Taufiq memungkasi. (Bas/Saf)