Javasatu,Malang- Akibat harga ayam pedaging di tingkat peternak terjun bebas, sejumlah peternak ayam di wilayah Kabupaten Malang terpaksa memilih kosongkan kandang hingga batas waktu tak ditentukan. Salah satu peternak ayam pedaging asal kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Ali M mengatakan, sejak panen ayam pedaging beberapa waktu lalu hingga sekarang masih belum mengisi kandang ayam miliknya, karena panen ayam terakhir tidak menghasilkan, justru merugi.
“Sejak panenan ayam terakhir ini kami kosongkan karena tidak ada laba,” ungkap Ali M, Sabtu (13/7/2019).

Menurutnya, harga ayam pedaging di tingkat peternak pada panen terakhir beberapa waktu lalu di bawah Rp 10 ribu/kilogramnya. Akibatnya peternak merugi, karena pendapatan tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh peternak. Ia menjelaskan harga ayam di tingkat peternak dalam kondisi normal sebesar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu. Itupun, peternak mendapatkan laba yang sangat tipis.
Dikatakan, kendati kondisi ayam pedaging bagus, namun kini harga ayam hanya di bawah Rp 10 ribu, sehingga terpaksa harus memilih mengosongkan kandang hingga harga ayam di tingkat peternak kembali normal, ketimbang memaksa kembali beternak dengan panenan merugi. Padahal harga pakan ternak selangit sehingga hasil ternak tidak mampu menutupi biaya operasional.
” Kondisi ayam bagus tapi harga tidak mendukung mas,” terang Ali sembari menunjukkan kondisi kandangnya yang tidak lagi terisi.
Ia melanjutkan, kandang yang dikosongkan saat ini memiliki kapasitas 5 ribu ekor. Selama ini ia beternak secara mandiri, tidak menjalin kemitraan dengan perusahaan peternakan seperti beberapa peternak lainnya.
Ia mengaku tidak mengetahui penyebab anjloknya harga ayam pedaging di tingkat peternak itu, apakah ada permainan pabrik pabrik peternakan atau tidak. Hanya saja, lanjut Ali, pihaknya berharap kepada Pemerintah agar bisa segera mengambil kebijakan dan langkah langkah yang solutif bagi peternak sehingga tidak merugi, terutama peternak ayam pedaging mandiri yang jumlahnya relatif sedikit.
“Saya tidak tahu kenapa harga ayam ini anjlok, apakah ada permainan atau gimana, tapi kebanyakan peternak ada kemitraan dengan pabrik pabrik,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun Javasatu, peternak di beberapa daerah di Indonesia juga mengalami hal serupa, diantaranya peternak ayam pedaging di Yogyakarta. Peternak ayam di daerah itu sejak september 2018 hingga juni 2019 atau sekitar 10 bulan, tidak lagi memelihara ayam pedaging karena harga ayam di tingkat peternak atau harga ayam hidup di kandang terjun bebas. (js1)