JAVASATU.COM-MALANG- Bulan Ramadan 1446 hijriah yang jatuh pada Maret 2025 masehi bakal menjadi momen istimewa bagi warga Kota Malang. Selain menjalankan ibadah puasa, warga kota ini juga akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 pada 1 April 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri. Momen ini menjadikan Ramadan tahun 2025 penuh makna bagi warganya.

Kemeriahan Ramadan di Kota Malang selalu identik dengan ramainya pedagang musiman yang menjajakan berbagai kuliner khas, terutama menjelang waktu berbuka.
Tak hanya itu, muncul pula tempat-tempat kuliner malam yang buka hingga waktu sahur, meningkatkan aktivitas ekonomi secara signifikan. Momen ini juga menjadi peluang untuk mengembangkan ekosistem kuliner halal di kota ini.
Melihat besarnya potensi tersebut, Serikat Jaya (SJ) bersama Brawijaya Organizer, Halal Center Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Malang Raya, dan komunitas foodies setempat akan menggelar Event Akbar “Ramadan 111 Tahun Kota Malang” dengan tema utama: “Parade Budaya Foodies Halal Cashless”.
Sajikan 111 Kuliner Halal
Acara ini akan menghadirkan 111 jenis makanan halal, mulai dari bakso, rawon, pecel, hingga nasi padang, yang telah melalui proses kurasi oleh Halal Center. Selain itu, sebanyak 111 pedagang kaki lima (PKL) terpilih akan turut serta untuk memeriahkan acara. Semua transaksi dalam acara ini dilakukan secara digital melalui sistem cashless menggunakan QRIS.
Panitia juga berencana bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang untuk memfasilitasi penyediaan QRIS bagi para pedagang yang belum memilikinya. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung literasi keuangan digital, tetapi juga memperkuat daya saing produk halal di Kota Malang.
Menurut Prof. Muhammad Bisri, Penasehat Utama acara, Parade Budaya Foodies Halal Cashless ini dirancang untuk:
- Memperkuat perekonomian dari akar rumput.
- Membangun ekosistem wisata kuliner halal.
- Mengapresiasi kuliner unggulan lokal.
- Mendukung budaya transaksi cashless.
- Meningkatkan kolaborasi lintas sektor untuk pembangunan daerah.
Lebih jauh Prof Bisri menuturkan, dengan semangat kolaborasi dan inovasi, acara ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan ekosistem industri halal di Kota Malang, mulai dari pangan, pariwisata, hingga perhotelan.
“Parade Budaya Foodies Halal Cashless juga akan menjadi langkah strategis menjadikan Kota Malang sebagai pusat wisata kuliner halal yang menarik wisatawan domestik maupun internasional,” terang Profesor yang juga menjadi Dewan Pakar organisasi JMSI Malang Raya ini, Sabtu (21/12/2024).
Semarak Ramadan dan HUT ke-111 Kota Malang tahun ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga mendorong percepatan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, John dari Serikat Jaya menargetkan persiapan acara rampung pada akhir Januari 2025, termasuk pendaftaran pelaku usaha, penyediaan air bersih bersama Tugu Tirta, hingga kerja sama dengan berbagai bank.
“Selama Februari 2025, fokus dialihkan pada promosi dan branding untuk menjangkau partisipasi luas masyarakat,” imbuhnya. (Wes/Saf)