JAVASATU.COM-BATU- Kasus kekerasan yang menimpa seorang siswa SMP hingga menyebabkan kematian belakangan ini telah menggemparkan warga Kota Batu. Majelis Daerah Kesatuan Aksi Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Batu merespons kejadian tragis ini dengan menyuarakan enam sikap yang diharapkan dapat membantu memperbaiki sistem pendidikan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Dalam pernyataannya, MD KAHMI Kota Batu meminta agar Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk mengevaluasi sistem pendidikan di Kota Batu.
Dian Fachroni Kurniawan, Koordinator Presidium MD KAHMI Kota Batu, menekankan perlunya pembentukan tim independen untuk menyelidiki kasus-kasus serupa yang mungkin terjadi di berbagai satuan pendidikan di kota Batu.
“Kasus ini mungkin hanyalah puncak gunung es dari masalah yang lebih dalam yang berkembang di tengah masyarakat” kata dia, Kamis (06/06/2024).
Selain itu, MD KAHMI Kota Batu juga menyoroti pentingnya transparansi dari pihak sekolah dalam menangani kasus-kasus serupa. Kata dia, KAHMI kota batu juga menekankan bahwa fokus utama harus tetap pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan sekadar menjaga reputasi sekolah semata.
Optimis dalam penyelesaian masalah, MD KAHMI Kota Batu mengajak untuk lebih menggali peran tripusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Mereka meyakini kolaborasi dari ketiga pihak ini dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan berkesinambungan.
Sikap kelima yang diusulkan oleh MD KAHMI Kota Batu adalah perlunya pembentukan program pelatihan bagi para guru dan tenaga pendidik mengenai penanganan kasus kekerasan serta pembinaan karakter bagi siswa. Menurut mereka, pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama agar siswa dapat menjaga lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.

Terakhir, MD KAHMI Kota Batu menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama para orang tua dan guru, untuk lebih proaktif dalam mendeteksi dan melaporkan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Mereka memandang partisipasi aktif dari masyarakat sebagai langkah awal untuk membentuk lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung perkembangan positif para siswa.
“Dengan mengeluarkan enam sikap ini, MD KAHMI Kota Batu berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mencegah kekerasan anak di sekolah,” tandasnya. (Yon/Saf)