Javasatu,Gresik- Ratusan manuskrip atau naskah tulisan tangan Pondok Pesantren (Ponpes) Qomaruddin Bungah Gresik yang selama ini tersimpan di rumah beberapa keturunan Kyai Qomaruddin akan dirubah menjadi format digital.
Program digitalisasi naskah kuno pesantren itu dilakukan kerja bareng Pusat Studi Pesantren Institut Agama Islam (IAI) Qomaruddin bersama Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Ketua PSP IAI Qomaruddin, Dr. Mohamad Anas menyampaikan bahwa preservasi naskah fisik ini sebelumnya telah dilakukan dengan melakukan katalogisasi di satu tempat kolektor naskah. Program digitalisasi naskah ini juga merupakan bagian dari preservasi naskah fisik.
“Namun itu masih belum tuntas seratus persen di beberapa tempat kolektor naskah yang lain” ungkap Anas, disela menyambut Tim Digitalisasi di Komplek Pesantren Qomaruddin, Sabtu (10/4/2021).
Menurut Anas, program ini sangat penting guna untuk menyelamatkan nilai informasi dokumen, menyelamatkan fisik naskah, serta mampu mempercepat akses informasi pengetahuan di dunia luar ketika telah dipublikasikan.
“Ini sangat penting sekali” tegas Dr. Anas.
Di tempat yang sama, Manager Program perwakilan PPIM UIN Jakarta, Nida Fadlan, menjelaskan bahwa salah satu alasan dilaksanakan program ini karena banyaknya naskah kuno yang rentan rusak dan sekaligus akses yang sangat terbatas pada naskah-naskah tersebut.
“Oleh karena itu guna memperluas akses pengetahuan pada dunia internasional perlu kiranya dilakukan digitalisasi naskah” kata Nida.
Diungkapkan Nida, hasil digitalisasi naskah di Pesantren Qomaruddin ini nanti akan diunggah ke database yang tidak bisa didownload, tidak diperjualbelikan dan atau disalahgunakan.
“Kepemilikan dan hak naskah tetap dimiliki pihak Pesantren Qomaruddin” tegas Nida.
Pihak PPIM UIN Jakarta juga menegaskan, kewajiban untuk menjaga fisik manuskrip dan tidak memindahkan ke tempat lain, sekaligus pihak pesantren juga akan menerima salinan manuskrip digital dan metadata.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pesantren Qomaruddin, Kyai Nawawi menyambut baik program digitalisasi manuskrip pesantren karena akan sangat membantu penyebaran dan kajian pada naskah tersebut dengan lebih mudah untuk diakses.
“Harapannya ke depan Pesantren Qomaruddin semakin semarak dan intensif kajian keilmuan pesantrennya” kata Kyai Nawawi.
Pantauan di lapangan, sebelum proses digitalisasi dilaksanakan, Muttaqin Habibullah selaku kordinator internal mendampingi pihak PPIM UIN Jakarta untuk sowan terlebih dahulu di kediaman pengasuh Pesantren Qomaruddin. Kemudian dilanjutkan ziarah ke Makam Mbah Qomarudin.
Tim lalu bergerak melakukan observasi yang juga didampingi oleh Kyai Mudhofar ke tempat-tempat naskah tersimpan. Kemudian dilanjutkan proses pemotretan manuskrip.
Perlu diinformasikan, kegiatan digitalisasi manuskrip berlangsung selama 9 hari, dan sangat mungkin akan ada kerjasama lanjutan dalam rangka pengembangan kajian manuskrip dan keilmuan Pesantren Qomaruddin. (Bas/Saf)
Berdasarkan informasi dari narasumber dalam berita tersebut. Bisa dicari di Maktabah Syamilah digoogle. Perpustakaan Islam digital di google. Terima kasih
Assalamualikum minta maaf sebelumnya saya mau bertanya kebetulan saya dari desa kanugrahan maduran lamongan yang seingat saya dulu kyai Qomarudin itu sempat mendirikan pesantren disana…yang mau saya tanyakan adakah buku format tentang kisah berjalanan…atau biografi dari beliau…bagaiman saya dapat memperolehnya buku pdf digital itu…wassalamu’alaikum.wr.wb