JAVASATU-GRESIK- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik menggelar acara halaqah ulama dan umara pada Sabtu (8/1/2022) di Masjid Agung Gresik.
Ketua Umum MUI Pusat KH Miftahul Ahyar tampak memberikan tausiah ilmiah. Dalam pernyataanya, agama dan pemerintahan harus terjalin beriringan.
Menurut KH Miftahul Ahyar agama merupakan dasar dan pemerintahan adalah penjaganya. Keduanya harus beriringan sesuai peran masing-masing.
“Seperti sebuah sebuah bangunan tanpa penjaga maka akan hancur. Begitu juga kekuasaan tanpa ada agamanya maka akan roboh. Kebersamaan ini akan otomatis terjalin,” bebernya.
Acara yang bertema ‘Komitemen Ulama dan Mewujudkan Gresik Baru yang Bermartabat’ itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum MUI Pusat KH. Miftahul Ahyar, sejumlah perwakilan MUI Jatim dan pejabat pemerintah termasuk Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) bersama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min).
Dalam sambutannya, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) menyampaikan, bahwa peran ulama di kala krisis pandemi Covid-19 sangat membantu. Ulama memberikan pengarahan dalam bentuk fatwa yang dianut oleh umat.
“Kondisi sosial di tengah krisis pandemi, masyarakat mengalami keadaan cukup berat, dalam segi sosial maupun lain. Baik batiniah memberikan dampak,” bebernya.
Kendati demikian, bupati menuturkan, meski dalam kondisi berat, hukum dan politik masih stabil. Hal ini perlunya sinergitas antara pemerintah dan ulama dalam menjalani visi bersama.
“Ini yang menjadi visi bersama, bisa menimbulkan stabilan di tengah pandemi covid-19. Sinergi ini yang benar-benar terjalin,” paparnya.
Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani juga mengingatkan, situasi pandemi belum berakhir. Untuk tetap menjaga agar tidak ada lonjakan, Gus Yani meminta agar tetap disiplin.
“Kuncinya adalah kedisplinan. Namun semakin hari malah semakin luntur. Khususnya masyarakat Gresik,” terangnya.
Baca Lainnya: MD KAHMI Lamongan Sikapi Potensi Kerawanan Pilkades Serentak Taun 2022
Selain itu, Bupati millelenial Gresik itu juga mengungkapkan, keberhasilan vaksinasi di Kota Santri ini tidak lepas dari peran ulama. Untuk itu, perlunya sinergitas yang baik serta komitmen kuat antara ulama dan pemerintah agar Gresik senantiasa kondusif.
“Peran dari guru-guru kita selalu memberikan yang baik. Tanpa dari para ulama vaksinasi kurang maksimal,” pungkasnya. (Bas/Arf)