JAVASATU-GRESIK- Diketahui badai pandemi menerjang sektor ekonomi hampir dua tahun. Dampaknya, salah satu pengrajin batik tulis di Gresik menjerit. Bahkan ia meminta kepada pemerintah untuk segera turun tangan untuk mencarikan solusi.

Kejadian tersebut menimpah kepada pemilik usaha Batik Pitutur yang berada di Desa Cerme Lor, RT002, RW007, Kecamatan Cerme, Gresik, H. Ilham.
H. Ilham mengaku hampir dua tahun ini akibat terjangan badai pandemi Covid-19 usaha yang digelutinya selama berpuluh puluh tahun nyaris gulung tikar.
“Saya sudah mengelola usaha batik tulis ini berpuluh-puluh tahun mas, kena pandemi ini semua berubah drastis dan nyaris hancur usaha saya mas” kata Ilham saat ditemui Javasatu.com di gerainya, Minggu (2/1/2022).
Biasanya sebelum pandemi, kata Ilham, sering ada kunjungan dan pembelian mulai dari anak sekolah SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa bahkan perusahaan, tetapi karena pandemi, nyaris tak ada yang beli.
“Biasanya mereka ke sini untuk membeli suvenir batik tulis mas. Hampir dua tahun terakhir ini penjual turun, akibat pandemi Ekonomi melemah daya beli masyarakat turun drastis. Ampun mas” ucap H. Ilham, sambil menggelengkan kepala akibat kondisi saat ini.

Namun Ilham tetap masih bersyukur, karena saat ini ada satu dua yang pesan untuk dibuatkan batik tulis hasil karyanya.
“Iya betul mas sepi biasanya tiap hari ada pegawai yang membatik tapi karena sepi ya… kadang kala bila ada pesanan baru di buatkan mas. Kami gak berani untuk buat dulu kalau tidak ada yang pesan, berat operasionalnya mas” terang Abah Ilham sapaan akrabnya.
Baca Lainnya: Film “Ron’s Gone Wrong” Tayang di Bioskop Indonesia
Dia berharap, agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyikapi kondisi saat ini.
“Harapan saya semoga pemerintah daerah benar-benar ada tindakan nyata dalam membantu kerajinan batik, dan usaha lainnya, agar para pengrajin semangat dalam menghasilkan produk karya yang fenomenal ke depannya” tandas Abah Ilham. (Bas/Saf)