JAVASATU.COM-GRESIK- Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) MWCNU Dukun bersama Kelompok Tani Petisari merayakan panen raya dengan menerapkan Sistem Sekolah Lapang Pengawasan Hama dan Penyakit Tanaman Terpadu (SLPHT). Sistem ini bertujuan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman guna meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Gresik, Achmad Soche, mengajak seluruh kelompok tani di setiap ranting untuk mengembangkan metode SLPHT. Menurutnya, sistem ini dapat membantu pertanian menjadi lebih mandiri dan berkembang dengan pengelolaan terpadu.
“SLPHT tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga menjadi sarana pengumpulan serta analisis data terkait hama dan penyakit tanaman,” jelas Achmad Soche, Senin (24/2/2025).
Ketua LPPNU Dukun, Suparman, berharap penggunaan sistem ini dapat meningkatkan keterampilan petani dalam mengawasi serta mengendalikan hama, sehingga panen kali ini dapat optimal.
“Setelah panen raya ini, kami berencana menanam padi organik. Semoga semua berjalan lancar dan aman,” ungkap Suparman yang juga menjabat sebagai PRNU Petisari Babaksari Dukun, Gresik.
Sementara itu, Rois Syuriah MWCNU Dukun, Dr. KH Ahmad Thoyyib Mas’udi, mengapresiasi keberhasilan petani Petisari dalam panen raya berkat kebersamaan dan kekompakan warga.
“Alhamdulillah, hasil panen sangat baik. Rezeki yang melimpah ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yai Thoyyib juga memberikan ijazah kepada para petani, menganjurkan mereka membaca Ayat Kursi tiga kali setiap selesai salat sebagai doa perlindungan dari hama tikus.
Acara panen raya ini turut dihadiri oleh pengurus LPPNU MWCNU Dukun, perangkat desa Babaksari, serta tokoh masyarakat setempat. (Hoo/Arf)