JAVASATU.COM-BOJONEGORO– Sebagai salah satu kabupaten lumbung pangan nasional, Pemkab Bojonegoro terus melakukan upaya peningkatan produksi padi. Banyak program yang disiapkan Pemkab untuk para petani.
Program Pemkab Bojonegoro diantaranya bantuan benih dan pupuk non subsidi melalui Program Petani Mandiri (PPM), pembangunan jaringan irigasi tingkat usaha tani, pembangunan sumur bor, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan lain-lain.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten bojonegoro bahwa produksi padi di kabupaten bojonegoro pada tahun 2021 sebanyak 824.722 ton. Produksi tersebut naik sebesar 0.69 % dibandingkan tahun 2020 yang produksinya sebesr 819.097 ton.
Kepala bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Ir. Imam Nurhamid, A.A saat dikonfirmasi bahwa padi tahun 2021 mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan data statistik pertanian dan data yang diinput oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di 28 kecamatan. Input data melalui aplikasi Sistem Informasi Tanam dan Panen Pertanian (SITAMPAN). Melalui aplikasi SITAMPAN dapat terpantau luas tambah tanam, luas panen serta provitas.
“Untuk luas tanam dan luas panen padi ada peningkatan dari target luas tanam sebesar 150.192 hektar realisasi sebesar 152.872 hektar sedangkan produksi padi sebesar 824.722 ton,” ucapnya.
Aplikasi SITAMPAN adalah aplikasi yang digunakan oleh DKPP sejak tahun 2020 Untuk memudahkan pelaporan data karena dapat disajikan dengan cepat. Laporan dari PPL akan otomatis terekap setelah PPL menginput data sesuai wilayah kerja masing-masing. (Bam/Nuh)