B H A N D A G I R I
Oleh: Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES – Anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK)
Kota Malang
Bhandagiri berasal dari dua suku kata, yaitu: Bhanda, yang berarti sabuk pengikat/ dikelilingi, dan Giri yang berarti Gunung. Maka, Bhandagiri bisa diartikan sebagai sebuah daerah yang disabuki/ dikelilingi gunung. Daerah Malang Raya adalah sebuah daerah yang disabuki/ dikelilingi oleh gunung. Dari segenap penjuru mata angin, daerah Malang Raya disabuki/ dikelilingi oleh Gunung Semeru, Gunung Tengger (Bromo), Gunung Arjuno, Gunung Weilrang, Gunung Anjasmoro, Gunug Kelud, Gunung Kawi dan Gunung Kendeng Selatan. Keseluruhan daerah yang wilayahnya dikelilingi oleh semua gunung-gunung tersebut, bisa kita sebut sebagai Kawasan Bhandagiri. Daerah Malang Raya sebagai episentrumnya.
Ketika kita melihat daerah Malang Raya sebagai Bhandagiri, maka kita bisa dengan mudah menemukan banyak potensi yang sangat luar biasa dalam berbagai bidang pembangunan daerah, yang bisa dibangun dan dikembangkan bersama-sama dengan berkolaborasi secara holistik. Mulai dari pariwisata, destinasi kreatif, kelestarian lingkungan alam, infrastruktur, kebudayaan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan lain-lainnya. Semua pihak terlibat dan bertanggung jawab.
Selain tiga kepala daerah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), juga harus melibatkan Bakorwil Jawa Timur, TNBTS, BPPD, BKSDA, BPBD, Jasa Tirta, dan seluruh OPD dari tingkat daerah Malang Raya hingga Provinsi Jawa Timur. Juga harus melibatkan elemen lembaga swadaya masyarakat (LSM), yang mempunyai tujuan untuk membangun Kawasan Bhandagiri. Selanjutnya, juga harus melibatkan Kementerian terkait, untuk program kerja pembangunan secara nasional.
Dengan semakin banyak pihak dan stakeholder terkait yang terlibat dalam Skenario BHANDAGIRI, maka sangat dibutuhkan strategi komunikasi dan diplomasi yang sangat kuat, berdampak luas dan mudah dimengerti oleh seluruh masyarakat. Baik masyarakat yang berada di kawasan Bhandagiri, maupun masyarakat luas hingga level nasional dan internasional. Film bisa menjadi jalan keluar untuk menghasilkan strategi komunikasi dan diplomasi. Dengan menggunakan film, diharapkan mampu mengkomunikasikan Skenario Bhandagiri, sekaligus menjadi Strategi Diplomasi kepada semua pihak untuk terus membuka ruang-ruang kerjasama dan kolaborasi dalam membangun Kawasan Bhandagiri. Film ini sekaligus menjadi sarana edukasi kepada seluruh masyarakat seluas-luasnya. Sebagai media pencerahan.
Salah satu program strategis nasional yang ada di daerah Malang Raya adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Selain itu, juga ada program nasional pengembangan kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru). Juga ada Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, yang bisa dijadikan basis kekuatan pengembangan ekonomi kreatif, yang mampu memperkuat daya dukung pembangunan Kawasan Bhandagiri. Perpaduan antara potensi sumberdaya alam, kualitas sumberdaya manusia kreatif, potensi perguruan tinggi, dan berbagai keunikan karakteristik kebudayaan yang ada di dalam Kawasan Bhandagiri, bisa semakin membuat kita yakin bahwa ke depannya Kawasan Bhandagiiri ini akan menjadi salah satu kekuatan utama nasional yang mampu mendunia. Hal ini juga harus mampu dikomunikasikan melalui sebuah film, yang mempunyai daya diplomasi dan nilai-nilai edukasi bagi seluruh masyarakat seluas-luasnya.
Memang tidak mudah untuk meracik framework pembangunan sebuah kawasan yang mampu melibatkan banyak pihak ke dalam sebuah orkestrasi yang harmonis, selaras dan indah. Hal-hal yang substantif, tidak boleh dikalahkan oleh hal-hal yang bersifat administratif belaka. Yang lebih banyak dibutuhkan adalah metode untuk menggerakkan inisiatif dari sumberdaya manusia yang ada di Kawasan Bhandagiri, bukan hanya sekedar menciptakan dan menjalankan program kerja secara normatif. Ilmu menggerakkan manusia harus lebih diutamakan, selanjutnya adalah ilmu menciptakan dan mewujudkan ide-ide inovatif yang menjadi solusi bersama. Pendukungnya adalah ilmu-ilmu administratif dan tata kelola pemerintahan daerah (normatif).
Untuk bersama-sama bekerja dan berkolaborasi mewujudkan Skenario Kawasan Bhandagiri, akan dilaksanakan semacam Focus Group Discusion (FGD). Yang menjadi narasumber utamanya adalah Dwi Cahyono (Sejarawan), Vicky Arief (Paradise Studio), Sam WES (KEK Kota Malang), serta beberapa Ilmuwan dan Pemangku Kebijakan di Malang Raya. FGD ini akan mengundang seluruh pihak dan stakeholder yang terkait. FGD ini dilaksanakan oleh Tim Kerja PAREKRAF Kota Malang, yang akan bertempat di Malang Creative Center (MCC). Jadwal dan waktunya sedang dalam proses penyusunan final, sambil menunggu beberapa materi FGD yang sedang dirampungkan oleh Para Thinktank Kawasan BHANDAGIRI.
Comments 2