JAVASATU.COM-GRESIK- Pantauan media online Javasatu.com di lapangan, hampir setiap hari mulai pukul 13.30 WIB hingga petang sekira pukul 17.30 WIB, kepadatan arus lalu lintas di kawasan Jalan Raya Manyar Kabupaten Gresik kerap terjadi. Terlebih di saat jam pulang bagi pekerja baik yang keluar maupun masuk ke arah Gresik Kota.
Kepadatan kendaraan terpantau didominasi kendaraan roda 4 pribadi dan umum, roda 2 hingga truk berukuran besar. Kondisi di lapangan, kepadatan kendaraan bahkan macet, biasanya kerap terjadi tepat di pertigaan depan pabrik/kantor PT Maspion Industrial Estate Gresik atau tepat di Pintu Keluar Tol Manyar Gresik.
Pengamatan media online Javasatu.com di lapangan, diperkirakan banyaknya kendaraan besar yang keluar dari Pintu Tol Manyar tak sebanding dengan ukuran ruas jalan yang ada.
Ditambah lagi, terpantau di kawasan itu sangat kumuh dan berdebu, diperkirakan akibat bongkaran yang berserakan di pinggir jalan. Nyaris, kondisi itu tidak sesuai dengan anjuran pemerintah terlebih di masa Covid-19 yang selalu menyerukan harus ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ditambah lagi cuaca Kota Santri panas menyengat.
Adanya kondisi itu, tak sedikit para pengguna jalan mengeluh akibat dampak kepadatan arus lalin bahkan macet. Menurut salah seorang pengguna jalan yang sering melintas di kawasan tersebut, Ahmad Nidzomuddin (36) mengungkapkan, kepadatan dan bahkan macet diperkirakan ukuran lebar jalan tidak menampung jumlah kendaraan yang melintas.
“Ini sering terjadi setiap hari pak, terlebih diatas jam 12 siang. Apalagi saat jam jam pulang kerja. Sangat krodit. Mungkin jalannya sempit ya. Dan kendaraan yang melintas besar-besar” ungkap Nidzom asal Desa Peganden, Minggu (7/8/2022).
Nidzom juga menerangkan, kondisi krodit kendaraan juga sering terjadi tepat di tugu masuk Desa Manyar.
“Karena di jalan itu juga sangat sempit pak. Ditambah lagi banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan itu sangat menghambat kelancaran arus lalu lintas. Yang parkir di pinggir jalan biasanya ngopi, makan dan lain-lain. Iya di warung-warung itu” beber Nidzom kepada media Javasatu.com.
Yang lebih disayangkan oleh Nidzom adalah, Jalan Raya Manyar tersebut menjadi satu-satunya akses jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
“Nah itu yang kami sayangkan, KEK JIIPE itu kelasnya nasional, masak banyak orang-orang penting disuguhi dengan kepadatan bahkan macet. Kalau menurut saya itu tidak elok pak” pungkas Nidzom.
Lebih jauh, media Javasatu.com melakukan konfirmasi kepada Camat setempat yang bertindak sebagai salah satu pejabat pemilik wilayah.
Kepada Javasatu.com, Camat Manyar Zainul Arifin membenarkan jika hampir setiap menjelang petang bahkan malam kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Manyar Gresik sering terjadi kepadatan, bahkan macet.
“Iya benar. Biasanya dari Pertigaan Tenger sampai tepat di depan Gapura Desa Leran padatnya” kata Zainul dihubungi Javasatu.com melalui sambungan telepon, Minggu (7/8/2022) petang.
Ketika ditanya, apakah dari pemerintah sudah mencarikan solusi yang terbaik bagi para pengguna jalan?, Camat Zainul menjawab “saat ini Pemerintah Kabupaten Gresik masih mencari solusi yang tepat” singkatnya.
Relokasi Stan Ajak Para Perusahaan hingga Referensi Andalalin
Sementara itu, diketahui, pelebaran jalan Raya Manyar tersebut sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Diberitakan di media ini pada tanggal Selasa 14 Juni 2022, sudah dilakukan sosialisasi rencana pembangunan pelebaran jalan nasional ruas Jalan Raya Manyar serta rencana pembongkaran dan relokasi stan yang terdampak bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Manyar.
Dalam sosialisasi kala itu, Bupati Gresik menyebutkan, Proyek Strategis Nasional (PSN) pelebaran Jalan Raya Manyar tersebut menjadi kewenangan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN).
“Yang mana aturannya sudah jelas. Seluruh pembiayaannya berasal dari APBN. Tetapi untuk penyediaan lahan masih menjadi kewenangan pemerintah daerah” kata Bupati Yani saat sosialisasi kala itu, Selasa (14/6/2022).
Kemudian pada Senin 1 Agustus 2022, juga telah dilakukan rapat koordinasi terkait percepatan pembangunan stan relokasi untuk PSN pelebaran Jalan Raya Manyar.
“Kami dari pemerintah daerah ingin memberikan solusi kepada masyarakat sekitar yang lahannya kena pelebaran jalan, jadi tidak hanya sekedar menggusur tetapi kami sediakan adanya relokasi dengan mekanisme keterlibatan bersama,” ujar Bupati Yani pada Senin (1/8/2022).
Ditempat itu, Bupati Yani juga mengajak para perusahaan sekitar untuk bersama dalam pembangunan stan relokasi. Karena stan relokasi ditargetkan sudah berdiri pada tahun ini. Dan juga BBJN menjadwalkan pelelangan pelebaran Jalan Raya Manyar paling lambat pada bulan November dan pengerjaannya dimulai di bulan Januari 2023.
“Kalau memang ini tidak diteruskan sesuai rencana awal (gotong royong bersama perusahaan untuk relokasi,red), maka kami yang akan bertindak dengan menggunakan dana APBD melalui mekanisme P-APBD yang ada untuk membangun stan relokasi tersebut,” tegas Bupati Yani.
Sebagai tambahan informasi, setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib dilakukan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ). Terpantau, di Manyar merupakan salah satu pusat kawasan perdagangan dan industri.
Di dalam UU LLAJ tertuang, jika pernyataan kesanggupan tersebut dilanggar, maka pembangun atau pengembang dikenakan sanksi administratif hingga pembatalan perizinan berusaha. (Bas/Saf)