JAVASATU.COM-GRESIK- Pembangunan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kecamatan Duduksampeyan diharapkan dapat mengatasi persoalan krisis air bersih di wilayah tersebut. Hal ini diungkapkan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani saat monitoring proyek DAK SPAM Umbulan di Desa Sumengko pada Selasa (5/9/2023).

“Kecamatan Duduksampeyan memiliki masalah tahunan yakni kebutuhan air bersih yang sudah terjadi bertahun-tahun,” kata Gus Yani sapaan Bupati Gresik.
Proyek DAK SPAM Umbulan di Kecamatan Duduksampeyan, kata Gus Yani, diproyeksikan untuk melayani 7 Desa.
“Tujuh desa itu adalah Desa Wadak Lor, Wadak Kidul, Kawistowindu, Petisbenem, Sumengko, Sumari, dan Desa Duduksampeyan. Totalnya, terdapat 4.545 penerima manfaat sambungan rumah air bersih dari proyek tersebut,” ungkap Gus Yani menguraikan.
Gus Yani menerangkan, proyek ini meliputi proyek perpipaan air bersih, dari pipa tersier hingga sambungan rumah. Ini bentuk keterlanjutan dari upaya penyediaan air bersih untuk masyarakat Gresik.
Menurut Gus Yani, bencana kekeringan, menjadi permasalahan serius seiring berjalannya waktu. Iklim ekstrem yang dikenal dengan El Nino, menyebabkan kekeringan panjang yang memperparah kondisi di banyak wilayah.

Langkah Bupati Yani Atasi Kekeringan di Duduksampeyan
Untuk mengatasi persoalan kekurangan air bersih di beberapa wilayah, Bupati Yani melalui dinas terkait sigap untuk mensuplai bantuan air bersih. Seperti halnya yang dilakukan BPBD Kabupaten Gresik bersama PDAM Giri Tirta di Desa Petisbenem.
Tercatat ada 6 tangki dan 2 tandon air bersih yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik bersama PDAM Giri Tirta. Supply air ini menjadi bantuan sementara, selagi pembangunan perpipaan di wilayah tersebut rampung digarap.
“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bilamana ada desa lain yang membutuhkan air bersih, bisa berkoordinasi dengan kecamatan,” tegasnya. (Bas/Saf)