JAVASATU.COM-GRESIK- Kejadian runtuhnya jembatan Kacangan di Kecamatan Benjeng pada 20 Desember 2021 silam, tim ahli menyebut bahwa kejadian tersebut murni faktor alam.
Hal ini dilontarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Achmad Hadi dalam penyampaian final asessment dihadapan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman beserta jajaran Forkopimda, Camat Benjeng Sayib bersama Muspika, juga segenap stakeholder dan awak media, Jumat (11/2/2022).

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan, kejadian runtuhnya jembatan yang dibangun pada tahun 2001 sepanjang 90 meter tersebut terdapat beberapa dugaan awal yang kemudian diuji oleh tim ahli untuk menentukan penyebab utama.
“Dengan keluarnya hasil asessment dari tim ahli terkait runtuhnya jembatan Kacangan tersebut, maka bisa didapat rekomendasi mengenai bagaimana rencana pembangunan jembatan baru sekitar bulan April setelah melalui proses lelang, mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat” urai Bupati Yani.
Disampaikan, dugaan pertama yang diuji oleh Tim Ahli dan Dinas PUPR adalah terjadinya penurunan pondasi (tiang pancang) secara tiba-tiba sedalam kurang lebih 4 meter, karena daya dukung pondasi tiang pancang tidak mencukupi.
Berangkat dari dugaan pertama tersebut, Tim Ahli menemukan bahwa daya dukung pondasi tersebut masih aman, sehingga disimpulkan dugaan pertama tidak terbukti.
Dugaan berikutnya adalah tiang pancang patah (buckling) secara tiba-tiba akibat terjadi penambahan panjang tekuknya diakibatkan karena gerusan (scouring). Pun juga setelah dilakukan pengujian dugaan kedua tersebut juga tidak terbukti.
Dugaan terakhir adalah adanya gerusan di dasar sungai menyebabkan kuat geser tebing melemah hingga menimbulkan longsor (rotasional sliding) pada sisi tebing sungai dan menghantam tiang pancang pilar sehingga terjadi runtuh seketika.
Dari dugaan terakhir ini, tim ahli akhirnya menemukan titik terang penyebab runtuhnya jembatan. Hal ini dibuktikan dengan kesesuaian antara bukti visual dan analisis yang ada berdasarkan kajian tim ahli.
“Berdasarkan temuan tersebut, disimpulkan bahwa penyebab utama keruntuhan jembatan Kacangan adalah karena dugaan ketiga yaitu terjadi longsor tebing yang menghantam pondasi jembatan sehingga meruntuhkan pilar jembatan. Sehingga bisa dikatakan bahwa tidak ada kesalahan desain dan ini terjadi murni karena faktor alam” jelas Tim Ahli. (Bas/Arf)